Saat Rasulullah Ditanya Tentang Akhlak yang Baik, Ini Kata Beliau
KHAZANAH ISLAM - Tidak ada manusia yang di dalam dirinya terkumpul kesempurnaan kecuali ada pada diri Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliaulah sebaik-baik contoh dan suri tauladan bagi seluruh manusia.
Dai lulusan Al-Azhar Mesir, Ustaz Muchlis Al-Mughni mengatakan, orang yang paling dekat kedudukannya dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah yang paling bagus akhlaknya. Saat Rasulullah ditanya tentang akhlak baik, beliau menjawab, "Engkau sambung silaturahim kepada orang yang memutusnya, engkau maafkan orang yang menzalimimu, dan memberi kepada orang yang tidak mau memberi kepadamu."
Perlakukan orang lain sebagaimana yang engkau harapkan orang lain perlakukan kepadamu, itupun akhlak mulia. Jika kamu tidak suka disakiti maka jangan menyakiti orang lain.
Jika kamu tidak mau ditipu orang lain maka janganlah kamu menipu orang lain. Jika kamu tidak suka disepelekan maka jangan sepelekan orang lain.
"Orang beriman itu menjadi cermin untuk orang beriman lainnya, inipun melahirkan akhlak mulia," terang Dai yang juga imam Masjid Cut Meutia Menteng Jakarta Pusat itu.
Adapun akhlak mulia yang paling rendah adalah menyembunyikan kejahatan yang dilakukan orang terhadap dirinya dan yang paling tingginya adalah melupakan kebaikan diri yang membuat orang lain bahagia.
Jika engkau ingin tahu akhlak seseorang, maka letakkan kekuasaan di tangannya lalu lihat apa yang dilakukan dengan kekuasaannya itu.
Agama itu bukan angan-angan tetapi akhlak mulia, bagaimana akhlakmu terhadap Al-Khalik (Allah) dan para makhluk-Nya. Itulah satu satu sebab kenapa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam diutus ke dunia. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya aku ini diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia". (HR Muslim)
Ya Allah beri kami hidayah untuk berakhlak mulia. Sesungguhnya tidak ada yang dapat memberi hidayah kepada akhlak mulia kecuali Engkau, seperti yang telah Engkau anugerahkan kepada Rasul kekasih-Mu, Muhammad