BOGOR – Wali Kota Bima Arya Sugiarto menyebut, angka kumulatif positif COVID-19 Kota Bogor diprediksi mencapai angka 11 ribu di akhir Desember 2021 jika efektivitas vaksin COVID-19 hanya pada angka 80 persen.
"Kita harus selalu bersiap dengan resiko terburuk. Kami sudah ada data di akhir Desember 2021, diperkirakan itu adalah situasi puncak. Apabila efektivitas vaksin itu hanya 80 persen, maka diperkirakan di Desember 2021 itu ada 11 ribu kasus kumulatif di Kota Bogor," kata Bima Arya usai meresmikan Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Senin (18/1/2021).
Bima menyebut, Pemkot Bogor akan terus melakukan upaya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk akibat COVID-19. Salah satunya yakni dengan menambah ruang isolasi dan tempat tidur untuk pasien positif COVID-19.
"Itu dengan asumsi vaksin efektif 80 persen, nah dari situlah kita hitung-hitungan, jadi di Januari itu kira-kira ada 12 persen tempat tidur, nah itu kita hitung. Kalau perlu kita siapkan dari sekarang. Jadi lebih baik mubazir atau tidak dipakai, daripada kemudian kita kekurangan tempat tidur. Setelah ini (Rumah Sakit Lapangan) ada beberapa hotel yang sudah kita bidik untuk kita siapkan dan kita komunikasikan (untuk pasien positif COVID-19 berstatus OTG)," beber Bima menambahkan.
Sampai saat ini, kata Bima, Kota Bogor sudah memiliki 764 ruang isolasi untuk pasien positif COVID-19 yang tersebar di rumah sakit rujukan Kota Bogor. Jumlah ini, belum ditambah ruang isolasi dan tempat tidur yang ada di Rumah Sakit Lapangan (RSL) Kota Bogor yang mulai beroperasi hari ini.
"Ikhtiar Pemkot Bogor, salah satunya menambah ruang isolasi di rumah sakit rujukan. Sekarang ada 764 ruang isolasi, jadi ini sudah ada beberapa rumah sakit yang ditambah ruang isolasinya, ini untuk menurunkan status bed okupansi ratio (BOR)," kata Bima.
"Hari ini (ber occupancy) sudah berkurang jadi 72 persen, sebelumnya 84 persen, jadi itu ikhtiar pertama kita. Kemudian ini rumah sakit lapangan ada total 64 bed, dan kita berharap dapat menurunkan bed occupansi ratio kita," tambahnya.
(mud/mud)