Transformasi Digital UMKM Desa: Tingkatkan Daya Saing dengan SEO dan Marketing
UMKM desa bisa berdaya saing di era digital! FEB Unpak hadir dengan strategi digital marketing dan SEO.
UMKM desa bisa berdaya saing di era digital! FEB Unpak hadir dengan strategi digital marketing dan SEO.

UNPAK - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan (FEB-Unpak) menggelar acara Guest Lecture Series bertema "Kita Bantu Usaha Desa 2025", yang difokuskan pada penerapan digital marketing untuk mendukung UMKM di desa.
Acara ini menghadirkan dua pembicara ahli, Puan Saadiatul Binti Ibrahim dari Universiti Putra Malaysia dan Dion Achmad, SE., MM., dosen FEB Unpak yang juga seorang praktisi SEO.
Kegiatan ini berlangsung interaktif dan dipandu oleh moderator Mutiara Puspa Widyawati, SE., M.Acc., Ak.
Puan Saadiatul membuka sesi dengan membahas strategi membangun brand secara digital. Ia menjelaskan bahwa dunia digital kini menjadi bagian integral dari strategi bisnis, bahkan untuk UMKM desa.
“Tidak peduli seberapa kecil usaha Anda, dunia digital menawarkan peluang tak terbatas. Mulailah dengan membangun identitas brand yang kuat di media sosial,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam branding digital untuk membangun kepercayaan konsumen, yang pada gilirannya akan meningkatkan loyalitas dan penjualan.
Melanjutkan acara, Dion Achmad mengenalkan teknik Search Engine Optimization (SEO), yang merupakan kunci untuk meningkatkan visibilitas usaha di mesin pencari Google.
Ia berbagi langkah-langkah praktis yang bisa langsung diterapkan oleh UMKM, mulai dari pemilihan kata kunci yang relevan hingga optimalisasi website agar lebih mudah ditemukan oleh konsumen.
"Dengan teknik SEO yang tepat, produk atau layanan UMKM bisa tampil di halaman pertama Google tanpa harus mengeluarkan biaya iklan yang besar," tambahnya.
Dion juga menjelaskan cara meningkatkan kualitas konten di website serta pentingnya kecepatan loading halaman dan responsivitas pada perangkat mobile.
Selain itu, Dion juga mengupas strategi pemasaran digital lainnya, seperti penggunaan Google My Business untuk meningkatkan visibilitas lokal UMKM di desa.
Ia menyarankan agar UMKM memanfaatkan fitur-fitur gratis yang ditawarkan oleh Google untuk menarik perhatian pelanggan di sekitar lokasi usaha mereka.
Sementara itu, Dr. Agung Fajar Ilmiyono, dosen FEB-Unpak, sebagai narasumber utama memaparkan berbagi pengalaman dalam manajemen keuangan UMKM, dengan fokus pada pentingnya pembukuan yang sederhana namun konsisten.
Sebagai moderator, Amelia Rahmi, SE., M.Ak., memandu diskusi secara interaktif. Dr. Agung menegaskan bahwa pembukuan tak perlu rumit; pelaku UMKM cukup mencatat pemasukan dan pengeluaran harian.
Tanpa pembukuan, UMKM akan kesulitan mengetahui kondisi keuangan usaha mereka.
"Masalah utamanya adalah banyak UMKM dengan produk berkualitas, tapi kesulitan berkembang karena pengelolaan keuangan yang buruk," ujar Dr. Agung.
Ia juga memberi contoh pembukuan sederhana, seperti menggunakan buku kas harian atau aplikasi keuangan gratis.
Dr. Agung menambahkan, laporan keuangan yang jelas sangat membantu saat UMKM ingin mengajukan pembiayaan atau bekerja sama dengan mitra bisnis. Data keuangan yang rapi meningkatkan kepercayaan eksternal.
Peserta memberi respons positif, dengan banyak yang bertanya tentang pencatatan stok dan pemisahan keuangan pribadi dengan usaha.
Salah satu peserta, pemilik usaha keripik singkong dari Bogor, mengaku selama ini hanya mencatat pemasukan, tanpa memperhatikan pengeluaran.
"Sekarang saya paham betapa pentingnya mencatat semua transaksi, meski kecil," ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas selama sesi diskusi dan tanya jawab yang sangat aktif. Penyelenggara berharap bahwa materi yang diberikan dapat langsung diterapkan oleh pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing usaha mereka di dunia digital.
Di akhir acara, peserta mendapatkan sertifikat digital sebagai pengakuan atas partisipasi mereka dan materi pendukung yang dapat digunakan untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari.
Penyelenggara acara, yang juga merupakan bagian dari FEB-Unpak, berharap kegiatan ini dapat mendorong lebih banyak UMKM di desa untuk berani bertransformasi secara digital dan tidak lagi hanya bergantung pada pemasaran konvensional.
UNPAK - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan (FEB-Unpak) menggelar acara Guest Lecture Series bertema "Kita Bantu Usaha Desa 2025", yang difokuskan pada penerapan digital marketing untuk mendukung UMKM di desa.
Acara ini menghadirkan dua pembicara ahli, Puan Saadiatul Binti Ibrahim dari Universiti Putra Malaysia dan Dion Achmad, SE., MM., dosen FEB Unpak yang juga seorang praktisi SEO.
Kegiatan ini berlangsung interaktif dan dipandu oleh moderator Mutiara Puspa Widyawati, SE., M.Acc., Ak.
Puan Saadiatul membuka sesi dengan membahas strategi membangun brand secara digital. Ia menjelaskan bahwa dunia digital kini menjadi bagian integral dari strategi bisnis, bahkan untuk UMKM desa.
“Tidak peduli seberapa kecil usaha Anda, dunia digital menawarkan peluang tak terbatas. Mulailah dengan membangun identitas brand yang kuat di media sosial,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam branding digital untuk membangun kepercayaan konsumen, yang pada gilirannya akan meningkatkan loyalitas dan penjualan.
Melanjutkan acara, Dion Achmad mengenalkan teknik Search Engine Optimization (SEO), yang merupakan kunci untuk meningkatkan visibilitas usaha di mesin pencari Google.
Ia berbagi langkah-langkah praktis yang bisa langsung diterapkan oleh UMKM, mulai dari pemilihan kata kunci yang relevan hingga optimalisasi website agar lebih mudah ditemukan oleh konsumen.
"Dengan teknik SEO yang tepat, produk atau layanan UMKM bisa tampil di halaman pertama Google tanpa harus mengeluarkan biaya iklan yang besar," tambahnya.
Dion juga menjelaskan cara meningkatkan kualitas konten di website serta pentingnya kecepatan loading halaman dan responsivitas pada perangkat mobile.
Selain itu, Dion juga mengupas strategi pemasaran digital lainnya, seperti penggunaan Google My Business untuk meningkatkan visibilitas lokal UMKM di desa.
Ia menyarankan agar UMKM memanfaatkan fitur-fitur gratis yang ditawarkan oleh Google untuk menarik perhatian pelanggan di sekitar lokasi usaha mereka.
Sementara itu, Dr. Agung Fajar Ilmiyono, dosen FEB-Unpak, sebagai narasumber utama memaparkan berbagi pengalaman dalam manajemen keuangan UMKM, dengan fokus pada pentingnya pembukuan yang sederhana namun konsisten.
Sebagai moderator, Amelia Rahmi, SE., M.Ak., memandu diskusi secara interaktif. Dr. Agung menegaskan bahwa pembukuan tak perlu rumit; pelaku UMKM cukup mencatat pemasukan dan pengeluaran harian.
Tanpa pembukuan, UMKM akan kesulitan mengetahui kondisi keuangan usaha mereka.
"Masalah utamanya adalah banyak UMKM dengan produk berkualitas, tapi kesulitan berkembang karena pengelolaan keuangan yang buruk," ujar Dr. Agung.
Ia juga memberi contoh pembukuan sederhana, seperti menggunakan buku kas harian atau aplikasi keuangan gratis.
Dr. Agung menambahkan, laporan keuangan yang jelas sangat membantu saat UMKM ingin mengajukan pembiayaan atau bekerja sama dengan mitra bisnis. Data keuangan yang rapi meningkatkan kepercayaan eksternal.
Peserta memberi respons positif, dengan banyak yang bertanya tentang pencatatan stok dan pemisahan keuangan pribadi dengan usaha.
Salah satu peserta, pemilik usaha keripik singkong dari Bogor, mengaku selama ini hanya mencatat pemasukan, tanpa memperhatikan pengeluaran.
"Sekarang saya paham betapa pentingnya mencatat semua transaksi, meski kecil," ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas selama sesi diskusi dan tanya jawab yang sangat aktif. Penyelenggara berharap bahwa materi yang diberikan dapat langsung diterapkan oleh pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing usaha mereka di dunia digital.
Di akhir acara, peserta mendapatkan sertifikat digital sebagai pengakuan atas partisipasi mereka dan materi pendukung yang dapat digunakan untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari.
Penyelenggara acara, yang juga merupakan bagian dari FEB-Unpak, berharap kegiatan ini dapat mendorong lebih banyak UMKM di desa untuk berani bertransformasi secara digital dan tidak lagi hanya bergantung pada pemasaran konvensional.
UNPAK - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan (FEB-Unpak) menggelar acara Guest Lecture Series bertema "Kita Bantu Usaha Desa 2025", yang difokuskan pada penerapan digital marketing untuk mendukung UMKM di desa.
Acara ini menghadirkan dua pembicara ahli, Puan Saadiatul Binti Ibrahim dari Universiti Putra Malaysia dan Dion Achmad, SE., MM., dosen FEB Unpak yang juga seorang praktisi SEO.
Kegiatan ini berlangsung interaktif dan dipandu oleh moderator Mutiara Puspa Widyawati, SE., M.Acc., Ak.
Puan Saadiatul membuka sesi dengan membahas strategi membangun brand secara digital. Ia menjelaskan bahwa dunia digital kini menjadi bagian integral dari strategi bisnis, bahkan untuk UMKM desa.
“Tidak peduli seberapa kecil usaha Anda, dunia digital menawarkan peluang tak terbatas. Mulailah dengan membangun identitas brand yang kuat di media sosial,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam branding digital untuk membangun kepercayaan konsumen, yang pada gilirannya akan meningkatkan loyalitas dan penjualan.
Melanjutkan acara, Dion Achmad mengenalkan teknik Search Engine Optimization (SEO), yang merupakan kunci untuk meningkatkan visibilitas usaha di mesin pencari Google.
Ia berbagi langkah-langkah praktis yang bisa langsung diterapkan oleh UMKM, mulai dari pemilihan kata kunci yang relevan hingga optimalisasi website agar lebih mudah ditemukan oleh konsumen.
"Dengan teknik SEO yang tepat, produk atau layanan UMKM bisa tampil di halaman pertama Google tanpa harus mengeluarkan biaya iklan yang besar," tambahnya.
Dion juga menjelaskan cara meningkatkan kualitas konten di website serta pentingnya kecepatan loading halaman dan responsivitas pada perangkat mobile.
Selain itu, Dion juga mengupas strategi pemasaran digital lainnya, seperti penggunaan Google My Business untuk meningkatkan visibilitas lokal UMKM di desa.
Ia menyarankan agar UMKM memanfaatkan fitur-fitur gratis yang ditawarkan oleh Google untuk menarik perhatian pelanggan di sekitar lokasi usaha mereka.
Sementara itu, Dr. Agung Fajar Ilmiyono, dosen FEB-Unpak, sebagai narasumber utama memaparkan berbagi pengalaman dalam manajemen keuangan UMKM, dengan fokus pada pentingnya pembukuan yang sederhana namun konsisten.
Sebagai moderator, Amelia Rahmi, SE., M.Ak., memandu diskusi secara interaktif. Dr. Agung menegaskan bahwa pembukuan tak perlu rumit; pelaku UMKM cukup mencatat pemasukan dan pengeluaran harian.
Tanpa pembukuan, UMKM akan kesulitan mengetahui kondisi keuangan usaha mereka.
"Masalah utamanya adalah banyak UMKM dengan produk berkualitas, tapi kesulitan berkembang karena pengelolaan keuangan yang buruk," ujar Dr. Agung.
Ia juga memberi contoh pembukuan sederhana, seperti menggunakan buku kas harian atau aplikasi keuangan gratis.
Dr. Agung menambahkan, laporan keuangan yang jelas sangat membantu saat UMKM ingin mengajukan pembiayaan atau bekerja sama dengan mitra bisnis. Data keuangan yang rapi meningkatkan kepercayaan eksternal.
Peserta memberi respons positif, dengan banyak yang bertanya tentang pencatatan stok dan pemisahan keuangan pribadi dengan usaha.
Salah satu peserta, pemilik usaha keripik singkong dari Bogor, mengaku selama ini hanya mencatat pemasukan, tanpa memperhatikan pengeluaran.
"Sekarang saya paham betapa pentingnya mencatat semua transaksi, meski kecil," ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas selama sesi diskusi dan tanya jawab yang sangat aktif. Penyelenggara berharap bahwa materi yang diberikan dapat langsung diterapkan oleh pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing usaha mereka di dunia digital.
Di akhir acara, peserta mendapatkan sertifikat digital sebagai pengakuan atas partisipasi mereka dan materi pendukung yang dapat digunakan untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari.
Penyelenggara acara, yang juga merupakan bagian dari FEB-Unpak, berharap kegiatan ini dapat mendorong lebih banyak UMKM di desa untuk berani bertransformasi secara digital dan tidak lagi hanya bergantung pada pemasaran konvensional.