Sukses Laksanakan Monitoring dan Evaluasi 70 Persen
Harapan dasar dan tujuan untuk memberi pembelajaran bagi dosen-dosen untuk mampu meningkatkan penelitian dan PKM.
Harapan dasar dan tujuan untuk memberi pembelajaran bagi dosen-dosen untuk mampu meningkatkan penelitian dan PKM.
UNPAK - Pusat Riset dan Inovasi (PURI) bersama Pusat Studi Pemberdayaan Masyarakat dan Kearifan Lokal (PUSPEMAL) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pakuan (Unpak) sukses menggelar monitoring dan evaluasi (monev) 70% yang dilaksanakan di gedung Akutansi FEB, Rabu, 10 Juli 2024.
Kegiatan tersebut adalah sebuah komitmen FEB Unpak dalam membangun kolaborasi dengan memanfaatkan dana hibah melalui program-program kreatif dan inovatif.
Pada pelaksanaan monev 70 persen itu, turut hadir tim reviwer dari Unpak yaitu, Dr. Dolly Priatna, M.SI, Dr. Eneng Tita Tosida, M.SI., M.KOM, Prof. Dr. Indarini Dwi Pursitasari, M.SI, serta Dr. Ade Heri Mulyati, S.SI., M.SI.
Pada kesempatan tersebut, tim reviewer mengevaluasi kemajuan program-program yang telah didanai hingga mencapai 70% dari target pencapaian masing-masing tim.
Proses monev tersebut tidak hanya berfokus pada pencapaian angka dan target, tetapi juga dilihat dari dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan oleh program-program tersebut.
PURI dan PUSPEMAL FEB-Unpak berperan penting dalam memberikan pendampingan teknis dan pemantauan secara berkala guna memastikan efektivitas penggunaan dana hibah sesuai dengan rencana yang telah disepakati.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua PURI sekaligus ketua pelaksana hibah FEB, Fredi Andria S. Tp., MM. menjelaskan, dalam kegiatan itu terdapat 20 tim yang turut andil.
Menurutnya, monev 70 persen tidak hanya berfokus membangun kapasitas internal dan eksternal, akan tetapi memiliki niat lebih besar yaitu untuk menciptakan nilai tambah bagi mitra atau masyarakat.
"Hibah internal pertama itu tahun 2020, berawal pada awal tahun dengan kepesertaan 17 tim 8 penelitian dan 9 pengabdian kepada masyarakat, saat itu hanya fokus pada kegiatan Bumdes," katanya.
Ia menjelaskan, ini merupakan hasil evaluasi pengembangan hibah pertama. Tahun ini peluang pelaksanaan hibah internal bisa dilakukan secara luas, dapat dilaksanakan bersama UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Desa, Program Desa dan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).
"Sempat terhambat selama 4 tahun karena situasi pandemi, kegiatan ini kembali aktif, akhirnya pada tahun 2023 awal rencana mulai kembali bergulir. Akhir tahun 2023 kita masuk proposal sampai Januari 2024," jelasnya.
Selain itu, hibah internal kali ini mengalami peningkatan dalam pendanaan, semula hanya Rp6,4 juta kini menjadi Rp.7,5 juta. Fokus kegiatan dan pengembangan, kini lebih terfokus pada kegiatan UMKM dan program desa yang sudah berjalan di masyarakat.
"Kebetulan juga ada satu program tim yang ngambil di BUMD. Kita perkenankan tidak masalah," ucap Fredi.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut adalah ajang pelatihan para dosen di FEB untuk membiasakan diri melaksanakan penelitian dan PKM.
"Dosen mulai membiasakan diri melakukan penelitian dan pengabdian untuk target kinerja personal, otomatis nanti kinerja prodi naik, kemudian kinerja fakultas, dan universitas pastinya," tambahnya.
Kemudian, ia berharap kegiatan ini akan mendorong kemampuan para dosen dalam melaksanakan penelitian maupun PKM.
"Jadi harapan dasar dari tujuannya untuk memberi pembelajaran bagi dosen-dosen untuk mampu meningkatkan penelitian dan PKM. Syukur-syukur dari ini bisa menambah ke kemampuan untuk mendapat hibah nasional," harapnya.
UNPAK - Pusat Riset dan Inovasi (PURI) bersama Pusat Studi Pemberdayaan Masyarakat dan Kearifan Lokal (PUSPEMAL) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pakuan (Unpak) sukses menggelar monitoring dan evaluasi (monev) 70% yang dilaksanakan di gedung Akutansi FEB, Rabu, 10 Juli 2024.
Kegiatan tersebut adalah sebuah komitmen FEB Unpak dalam membangun kolaborasi dengan memanfaatkan dana hibah melalui program-program kreatif dan inovatif.
Pada pelaksanaan monev 70 persen itu, turut hadir tim reviwer dari Unpak yaitu, Dr. Dolly Priatna, M.SI, Dr. Eneng Tita Tosida, M.SI., M.KOM, Prof. Dr. Indarini Dwi Pursitasari, M.SI, serta Dr. Ade Heri Mulyati, S.SI., M.SI.
Pada kesempatan tersebut, tim reviewer mengevaluasi kemajuan program-program yang telah didanai hingga mencapai 70% dari target pencapaian masing-masing tim.
Proses monev tersebut tidak hanya berfokus pada pencapaian angka dan target, tetapi juga dilihat dari dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan oleh program-program tersebut.
PURI dan PUSPEMAL FEB-Unpak berperan penting dalam memberikan pendampingan teknis dan pemantauan secara berkala guna memastikan efektivitas penggunaan dana hibah sesuai dengan rencana yang telah disepakati.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua PURI sekaligus ketua pelaksana hibah FEB, Fredi Andria S. Tp., MM. menjelaskan, dalam kegiatan itu terdapat 20 tim yang turut andil.
Menurutnya, monev 70 persen tidak hanya berfokus membangun kapasitas internal dan eksternal, akan tetapi memiliki niat lebih besar yaitu untuk menciptakan nilai tambah bagi mitra atau masyarakat.
"Hibah internal pertama itu tahun 2020, berawal pada awal tahun dengan kepesertaan 17 tim 8 penelitian dan 9 pengabdian kepada masyarakat, saat itu hanya fokus pada kegiatan Bumdes," katanya.
Ia menjelaskan, ini merupakan hasil evaluasi pengembangan hibah pertama. Tahun ini peluang pelaksanaan hibah internal bisa dilakukan secara luas, dapat dilaksanakan bersama UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Desa, Program Desa dan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).
"Sempat terhambat selama 4 tahun karena situasi pandemi, kegiatan ini kembali aktif, akhirnya pada tahun 2023 awal rencana mulai kembali bergulir. Akhir tahun 2023 kita masuk proposal sampai Januari 2024," jelasnya.
Selain itu, hibah internal kali ini mengalami peningkatan dalam pendanaan, semula hanya Rp6,4 juta kini menjadi Rp.7,5 juta. Fokus kegiatan dan pengembangan, kini lebih terfokus pada kegiatan UMKM dan program desa yang sudah berjalan di masyarakat.
"Kebetulan juga ada satu program tim yang ngambil di BUMD. Kita perkenankan tidak masalah," ucap Fredi.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut adalah ajang pelatihan para dosen di FEB untuk membiasakan diri melaksanakan penelitian dan PKM.
"Dosen mulai membiasakan diri melakukan penelitian dan pengabdian untuk target kinerja personal, otomatis nanti kinerja prodi naik, kemudian kinerja fakultas, dan universitas pastinya," tambahnya.
Kemudian, ia berharap kegiatan ini akan mendorong kemampuan para dosen dalam melaksanakan penelitian maupun PKM.
"Jadi harapan dasar dari tujuannya untuk memberi pembelajaran bagi dosen-dosen untuk mampu meningkatkan penelitian dan PKM. Syukur-syukur dari ini bisa menambah ke kemampuan untuk mendapat hibah nasional," harapnya.
UNPAK - Pusat Riset dan Inovasi (PURI) bersama Pusat Studi Pemberdayaan Masyarakat dan Kearifan Lokal (PUSPEMAL) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pakuan (Unpak) sukses menggelar monitoring dan evaluasi (monev) 70% yang dilaksanakan di gedung Akutansi FEB, Rabu, 10 Juli 2024.
Kegiatan tersebut adalah sebuah komitmen FEB Unpak dalam membangun kolaborasi dengan memanfaatkan dana hibah melalui program-program kreatif dan inovatif.
Pada pelaksanaan monev 70 persen itu, turut hadir tim reviwer dari Unpak yaitu, Dr. Dolly Priatna, M.SI, Dr. Eneng Tita Tosida, M.SI., M.KOM, Prof. Dr. Indarini Dwi Pursitasari, M.SI, serta Dr. Ade Heri Mulyati, S.SI., M.SI.
Pada kesempatan tersebut, tim reviewer mengevaluasi kemajuan program-program yang telah didanai hingga mencapai 70% dari target pencapaian masing-masing tim.
Proses monev tersebut tidak hanya berfokus pada pencapaian angka dan target, tetapi juga dilihat dari dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan oleh program-program tersebut.
PURI dan PUSPEMAL FEB-Unpak berperan penting dalam memberikan pendampingan teknis dan pemantauan secara berkala guna memastikan efektivitas penggunaan dana hibah sesuai dengan rencana yang telah disepakati.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua PURI sekaligus ketua pelaksana hibah FEB, Fredi Andria S. Tp., MM. menjelaskan, dalam kegiatan itu terdapat 20 tim yang turut andil.
Menurutnya, monev 70 persen tidak hanya berfokus membangun kapasitas internal dan eksternal, akan tetapi memiliki niat lebih besar yaitu untuk menciptakan nilai tambah bagi mitra atau masyarakat.
"Hibah internal pertama itu tahun 2020, berawal pada awal tahun dengan kepesertaan 17 tim 8 penelitian dan 9 pengabdian kepada masyarakat, saat itu hanya fokus pada kegiatan Bumdes," katanya.
Ia menjelaskan, ini merupakan hasil evaluasi pengembangan hibah pertama. Tahun ini peluang pelaksanaan hibah internal bisa dilakukan secara luas, dapat dilaksanakan bersama UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Desa, Program Desa dan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).
"Sempat terhambat selama 4 tahun karena situasi pandemi, kegiatan ini kembali aktif, akhirnya pada tahun 2023 awal rencana mulai kembali bergulir. Akhir tahun 2023 kita masuk proposal sampai Januari 2024," jelasnya.
Selain itu, hibah internal kali ini mengalami peningkatan dalam pendanaan, semula hanya Rp6,4 juta kini menjadi Rp.7,5 juta. Fokus kegiatan dan pengembangan, kini lebih terfokus pada kegiatan UMKM dan program desa yang sudah berjalan di masyarakat.
"Kebetulan juga ada satu program tim yang ngambil di BUMD. Kita perkenankan tidak masalah," ucap Fredi.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut adalah ajang pelatihan para dosen di FEB untuk membiasakan diri melaksanakan penelitian dan PKM.
"Dosen mulai membiasakan diri melakukan penelitian dan pengabdian untuk target kinerja personal, otomatis nanti kinerja prodi naik, kemudian kinerja fakultas, dan universitas pastinya," tambahnya.
Kemudian, ia berharap kegiatan ini akan mendorong kemampuan para dosen dalam melaksanakan penelitian maupun PKM.
"Jadi harapan dasar dari tujuannya untuk memberi pembelajaran bagi dosen-dosen untuk mampu meningkatkan penelitian dan PKM. Syukur-syukur dari ini bisa menambah ke kemampuan untuk mendapat hibah nasional," harapnya.