Awal mula sejarahnya dapat di pastikan bermula dari India sekitar 5000 tahun yang lalu, dimana tehnik bela diri fisik berkembang dan menyebar bersama ajaran Budha yang saat itu masuk ke daratan Cina, dan mengakar di Biara Shaolin.
Di Indonesia Kempo mulai dikenal pada tahun 1966, dimana pada saat itu tiga orang pemuda Indonesia baru kembali dari menimba ilmu di Jepang. Ketiga pemuda itu adalah Ginanjar Kartasasmita, Indra Kartasasmita dan Uthin Syahraz (alm.) Kemudian mereka mendirikan organisasi yang diberi nama PERKEMI (Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia) sebagai wadah perkumpulan seni bela diri Kempo secara nasional.
Tepatnya PERKEMI berdiri pada 2 Pebruari 1966 dan pada tahun 1970 PERKEMI mendapat pengakuan dari KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), dan juga sudah mendapat pengakuan dari WSKO (World Shorinji Kempo Organization). Saat ini PERKEMI sudah mempunyai cabang di 33 provinsi di seluruh Indonesia.(AB).
Sejumlah Kenshi Dojo Universitas Pakuan mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) dan Gashuku Provinsi Jawa Barat ke-II 2017. Ujian tersebut merupakan agenda kegiatan tingkat daerah yang digelar Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Jawa Barat di GOR Sukapura Dadaha, Kota Tasikmalaya, Sabtu-Minggu (5-6/08/2017).
Setelah mengerahkan segenap kemampuan fisik maupun skill, dari sejumlah 183 peserta yang terdaftar sebanyak 167 Kenshi dinyatakan lulus dalam ujian kenaikan tingkat dari tingkatan Kyu-IV s/d DAN-I. Dihadapan para penguji yudansha (majelis Sabuk Hitam) Aries Baryoto, Wan Kurnia, JM Hanggoro, para peserta termasuk 19 Kenshi dari Dojo Unpak mampu menyelesaikan materi teori dan praktek yang diujikan. Ke-19 Kenshi Dojo Unpak itu adalah Ambar, Intania, Febi S, Alfaaris, Ridki, Vira, Mekky, Mescha, Alwan, Alvian, Annisa, Selly, Siti, Rayhan, Aidil, Revolt, Bening, Azzam, dan Latif.
Pada kesempatan ini Ketua umum Perkemi Pengprov Jawa Barat Dr. Subekti N. Kartasasmita, MPH didampingi Ketua Panpel Didik Rochim Hadi, SH, M.Si.. Bersamaan dengan itu dilaksanakan Gashuku (Latihan bersama) dan Penyeragaman Tehnik menyongsong babak Kualifikasi Porda Jabar XIII 2017 di Kabupaten Bogor mendatang.
Dr. Subekti N. Kartasasmita dalam sambutannya mengatakan, ajang tersebut merupakan momentum untuk meningkatkan kembali kualitas Kempo di Wilayah Jawa Barat. “Jadikan momen Gashuku media menyamakan persepsi baik tehnik, peraturan pertandingan antar wasit, pelatih serta atlit andalan, Pada Kejuaraan Pekan Olah Raga Mahasiwa (Pomnas) November 2017 mendatang di Makassar serta menyongsong babak Kualifikasi Porda Jabar XIII 2017 di Kabupaten Bogor” tuturnya di acara pembukaan Gashuku.
Disela-sela menguji Team Putik sempat mewancarai Aries Baryoto selaku pelatih utama & pembina Dojo Unpak sekaligus pendiri Dojo Unpak. Mengungkapkan bahwa keikutsertaan Dojo Unpak pada ajang Gashuku & Ujian Kenaikan Tingkat di Tasikmalaya merupakan momentum yang tepat sesuai dengan Program Dojo Unpak. Dojo Unpak merupakan aset Perkemi Kota Bogor, baik dari segi fasilitas maupun kenshinya yang selalu berkontribusi untuk mewakili Kota Bogor dalam berbagai event Kempo.
Sebagai olahraga yang berasal dari daratan Cina dan Jepang walau terkesan keras, namun menurut Aries Baryoto olahraga kempo dalam prakteknya selalu menanamkan persaudaraan yang tinggi terhadap para kenshinya. Aries Baryoto berharap dengan adanya kegiatan ujian kenaikan tingkat tersebut dapat lebih memacu semangat serta meningkatkan prestasi atlit-atlit Dojo Unpak, sehingga ke depan para kenshi dapat mengikuti berbagai kejuaraan-kejuaraan di tingkat nasional bahkan internasional. (*Aries Baryoto)