Field Trip URDIC 2024: Studi Green City di Sentul City Tbk
Pentingnya ruang hijau dalam perencanaan kota untuk kesehatan masyarakat dan pengurangan efek urban heat island.
Pentingnya ruang hijau dalam perencanaan kota untuk kesehatan masyarakat dan pengurangan efek urban heat island.
UNPAK - Urban and Regional Development International Conference (URDIC) 2024, yang diselenggarakan oleh Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Pakuan, melaksanakan field trip ke PT Sentul City Tbk. Acara ini memberikan kesempatan kepada peserta, termasuk dosen dan mahasiswa dari Universitas Teknologi MARA (UiTM), untuk mempelajari penerapan konsep Green City dan pembangunan berkelanjutan di Sentul City. Di antara peserta, hadir PM Dr. Zaharah Mohd Yusoff, TPr Dr. Siti Kartina Juhari, serta Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Ir. Edy Mulyadi, MT.
Dipandu oleh Bapak Binsar, Landscape Manager PT Sentul City, peserta mengunjungi lokasi strategis seperti Danau/Telaga Indah, yang berfungsi sebagai ruang terbuka biru, dan area Spring City, yang merupakan klaster perumahan baru. Dalam kunjungan tersebut, peserta melihat bagaimana Sentul City mengimplementasikan konsep Green City dengan kebijakan 40% ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru. Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan terlihat dari upaya mempertahankan kontur alami lahan dan penanaman jaringan kabel listrik di bawah tanah.
Dalam seminar internasional yang berlangsung pada 29 Oktober 2024, sejumlah narasumber memberikan pemaparan mengenai pentingnya ruang hijau dalam perencanaan kota. Dr. Zaharah menekankan bahwa ruang hijau bukan hanya untuk rekreasi, tetapi juga untuk kesehatan masyarakat dan pengurangan efek urban heat island. Sementara itu, TPr Dr. Siti Kartina menjelaskan tentang Low Carbon Cities Framework (LCCF) yang bertujuan mengurangi emisi karbon di daerah perkotaan, serta pentingnya kolaborasi antar-departemen dalam perencanaan dan pengelolaan ruang hijau.
Dr. Janthy T. Hidayat menyoroti peran Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam meningkatkan kualitas lingkungan, menggunakan Indikator Vegetasi Normalisasi (NDVI) untuk menilai kepadatan vegetasi. Sementara itu, Dr. Darmawan LC membahas penerapan Nature-based Solutions (NbS) dalam menciptakan kota yang berkelanjutan, menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Acara diakhiri dengan penandatanganan Implementation Agreement (IA) antara Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pakuan dengan beberapa institusi, termasuk UiTM dan Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia wilayah Jabodetabek. IA ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dalam riset, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, mendukung pengembangan ilmu perencanaan yang berkualitas di tingkat nasional dan internasional.
UNPAK - Urban and Regional Development International Conference (URDIC) 2024, yang diselenggarakan oleh Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Pakuan, melaksanakan field trip ke PT Sentul City Tbk. Acara ini memberikan kesempatan kepada peserta, termasuk dosen dan mahasiswa dari Universitas Teknologi MARA (UiTM), untuk mempelajari penerapan konsep Green City dan pembangunan berkelanjutan di Sentul City. Di antara peserta, hadir PM Dr. Zaharah Mohd Yusoff, TPr Dr. Siti Kartina Juhari, serta Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Ir. Edy Mulyadi, MT.
Dipandu oleh Bapak Binsar, Landscape Manager PT Sentul City, peserta mengunjungi lokasi strategis seperti Danau/Telaga Indah, yang berfungsi sebagai ruang terbuka biru, dan area Spring City, yang merupakan klaster perumahan baru. Dalam kunjungan tersebut, peserta melihat bagaimana Sentul City mengimplementasikan konsep Green City dengan kebijakan 40% ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru. Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan terlihat dari upaya mempertahankan kontur alami lahan dan penanaman jaringan kabel listrik di bawah tanah.
Dalam seminar internasional yang berlangsung pada 29 Oktober 2024, sejumlah narasumber memberikan pemaparan mengenai pentingnya ruang hijau dalam perencanaan kota. Dr. Zaharah menekankan bahwa ruang hijau bukan hanya untuk rekreasi, tetapi juga untuk kesehatan masyarakat dan pengurangan efek urban heat island. Sementara itu, TPr Dr. Siti Kartina menjelaskan tentang Low Carbon Cities Framework (LCCF) yang bertujuan mengurangi emisi karbon di daerah perkotaan, serta pentingnya kolaborasi antar-departemen dalam perencanaan dan pengelolaan ruang hijau.
Dr. Janthy T. Hidayat menyoroti peran Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam meningkatkan kualitas lingkungan, menggunakan Indikator Vegetasi Normalisasi (NDVI) untuk menilai kepadatan vegetasi. Sementara itu, Dr. Darmawan LC membahas penerapan Nature-based Solutions (NbS) dalam menciptakan kota yang berkelanjutan, menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Acara diakhiri dengan penandatanganan Implementation Agreement (IA) antara Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pakuan dengan beberapa institusi, termasuk UiTM dan Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia wilayah Jabodetabek. IA ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dalam riset, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, mendukung pengembangan ilmu perencanaan yang berkualitas di tingkat nasional dan internasional.
UNPAK - Urban and Regional Development International Conference (URDIC) 2024, yang diselenggarakan oleh Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Pakuan, melaksanakan field trip ke PT Sentul City Tbk. Acara ini memberikan kesempatan kepada peserta, termasuk dosen dan mahasiswa dari Universitas Teknologi MARA (UiTM), untuk mempelajari penerapan konsep Green City dan pembangunan berkelanjutan di Sentul City. Di antara peserta, hadir PM Dr. Zaharah Mohd Yusoff, TPr Dr. Siti Kartina Juhari, serta Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Ir. Edy Mulyadi, MT.
Dipandu oleh Bapak Binsar, Landscape Manager PT Sentul City, peserta mengunjungi lokasi strategis seperti Danau/Telaga Indah, yang berfungsi sebagai ruang terbuka biru, dan area Spring City, yang merupakan klaster perumahan baru. Dalam kunjungan tersebut, peserta melihat bagaimana Sentul City mengimplementasikan konsep Green City dengan kebijakan 40% ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru. Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan terlihat dari upaya mempertahankan kontur alami lahan dan penanaman jaringan kabel listrik di bawah tanah.
Dalam seminar internasional yang berlangsung pada 29 Oktober 2024, sejumlah narasumber memberikan pemaparan mengenai pentingnya ruang hijau dalam perencanaan kota. Dr. Zaharah menekankan bahwa ruang hijau bukan hanya untuk rekreasi, tetapi juga untuk kesehatan masyarakat dan pengurangan efek urban heat island. Sementara itu, TPr Dr. Siti Kartina menjelaskan tentang Low Carbon Cities Framework (LCCF) yang bertujuan mengurangi emisi karbon di daerah perkotaan, serta pentingnya kolaborasi antar-departemen dalam perencanaan dan pengelolaan ruang hijau.
Dr. Janthy T. Hidayat menyoroti peran Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam meningkatkan kualitas lingkungan, menggunakan Indikator Vegetasi Normalisasi (NDVI) untuk menilai kepadatan vegetasi. Sementara itu, Dr. Darmawan LC membahas penerapan Nature-based Solutions (NbS) dalam menciptakan kota yang berkelanjutan, menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Acara diakhiri dengan penandatanganan Implementation Agreement (IA) antara Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pakuan dengan beberapa institusi, termasuk UiTM dan Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia wilayah Jabodetabek. IA ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dalam riset, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, mendukung pengembangan ilmu perencanaan yang berkualitas di tingkat nasional dan internasional.