Memasuki bulan Ramadhan, beredar video yang menganjurkan agar kurma dibersihkan terlebih dahulu dengan air mengalir untuk menghilangkan debu dan kotoran yang melekat. Pembuat video juga menyarankan agar kurma yang telah dicuci dikukus selama 15 menit dengan suhu 55 derajat Celcius untuk mematikan virus corona.
Setelah itu, kurma didinginkan selama satu jam untuk kemudian disimpan di lemari pendingin atau suhu ruang. Betulah tips tersebut?
Laman Kominfo mengabarkan bahwa anjuran mencuci kurma untuk membersihkan buah kering itu dari paparan virus corona adalah informasi palsu alias hoaks. Laman asal Malaysia, The Star, juga tak menemukan informasi tersebut ada dalam panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai pencegahan penularan virus corona.
Menurut pemilik toko kurma Bin Sungkar di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Haikal, kurma adalah buah yang bersih, selama dibeli di tempat yang bersih pula. Ia mengatakan, kurma dapat dimakan langsung tanpa perlu diproses terlebih dahulu.
"Kurma tidak perlu dicuci saat mengonsumsinya, karena buahnya bersih dari pohonnya," kata Haikal kepada Republika.co.id, Rabu (22/4).
Haikal mengatakan belum ada bukti yang membuktikan kurma yang tak bersih bisa membawa penyakit. Pun demikian dengan kurma curah, jika membelinya di tempat yang bersih maka tak perlu dicuci.
Lalu, bagaimana cara memilih kurma? Haikal menyarankan, saat akan membeli kurma, lihat fisiknya baik-baik.
"Kurma sukari yang bagus, contohnya, memiliki tekstur yang lembut dan tidak kering saat digigit," kata Haikal.
Haikal mengatakan keberadaan kutu buah menjadi pertanda rusaknya kurma. Ia mengingatkan, kurma yang harganya di bawah standar biasanya kualitasnya pun rendah.
Menurut Haikal, salah satu ciri kurma yang sudah tidak bagus adalah kulitnya kering dan mengelupas. Di samping itu, Haikal mengingatkan untuk mencermati tangkai kurma. Kalau ada bintik-bintik di tangkai buahnya, itu tandanya kurma tak layak untuk dibeli.
Orang yang paham kurma, menurut Haikal, biasanya bisa langsung tahu apakah kurma tersebut bagus atau jelek hanya dengan memegangnya saja. Ketika ke tempat penjual kurma, orang biasanya bisa langsung melihat kualitas produk yang ditawarkan.
"Rusak apa nggak, kalau nggak ada kutunya, tapi rasanya asam, aneh, itu berarti sudah rusak,” kata Haikal.