Ini Kata-Kata Khalid bin Walid Menjelang Wafatnya di Bulan Ramadhan
Ilustrasi. Foto: Pexel
KHAZANAH ISLAM โ Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang wafat di bulan Ramadhan, adalah Khalid bin Walid. Sahabat berjuluk Saifullah (Pedang Allah) itu telah berjuang di berbagai medan perang. Dia dikenal gigih dalam berjihad. Namun, dia meninggal karena sakit
Ketika kematian hendak menjemputnya, Khalid bin Walid berkata:
โAku telah turut serta dalam 100 perang atau kurang lebih demikian. Tidak ada satu jengkal pun di tubuhku, kecuali terdapat bekas luka pukulan pedang, hujaman tombak, atau tusukan anak panah. Namun lihatlah aku sekarang, akan wafat di atas tempat tidurku. Maka janganlah mata ini terpejam (wafat) sebagaimana terpejamnya mata orang-orang penakut. Tidak ada suatu amalan yang paling aku harapkan daripada laa ilaaha illallaah, dan aku terus menjaga kalimat tersebut (tidak berbuat syirik).โ (Khulashah Tadzhib Tahdzibul Kamal oleh Shafiyuddin al-Anshari, Hal: 103).
Khalid bin Walid memeluk Islam pada tahun 8 Hijriah saat perjanjian Hudaibiyah berlangsung. Pada mulanya, saudaranya lah yang pertama kali memeluk Islam, al Walid bin Walid.
Ia kemudian menulis surat untuk Khalid.
โBismillahirrahmanirrahim. Amma baโd. Sesungguhnya aku tak menemukan sesuatu yang lebih mengherankan daripada jauhnya pikiranmu dari Islam. Engkau seorang yang cerdas. Tak seorang pun yang tidak mengenal agama seperti Islam. Aku pernah ditanya suatu kali oleh Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam tentang dirimu. Beliau bertanya:
โMana Khalid?โ
Aku menjawab, โSemoga Allah memberinya hidayah.โ
Beliau bersabda lagi:
โOrang seperti Khalid tidak mengenai Islam? Andaikan ia gunakan kehebatan dan ketangguhannya โyang selama ini ia gunakan untuk yang lainโ bersama kaum muslimin, tentu akan lebih baik baginya.โ
Bergegaslah wahai saudaraku untuk menjemput peluang-peluang kebaikan yang sempat luput darimu.
Khalid pun segera menuju ke Madinah bersama dengan Utsman bin Thalhah dan Amru bin Ash untuk masuk Islam.
Sesampainya disana, ia bertemu dengan saudaranya yang mengatakan bahwa Rasul telah mengetahui kedatangannya. Khalid pun masuk menemui Rasulullah dan membaiatnya. Sejak saat itu, Rasul tidak pernah memberikan apapun kepada sahabat lainnya melebihi apa yang ia berikan kepada Khalid bin Walid.
Rasul bersabda, โJangan sakiti Khalid karena sesungguhnya ia adalah pedang di antara pedang-pedang Allah yang Dia hunuskan pada orang-orang kafir.โ
Dalam perang Mutโah, Khalid bin Walid mendapatkan pujian dari Rasul atas kecakapannya dalam berperang.
โBendera perang dibawa oleh Zaid lalu berperang hingga syahid. Kemudian bendera diambil oleh Jaโfar dan berperang hingga syahid. Setelah itu, bendera perang dibawa oleh pedang di antara pedang-pedangnya Allah (saifullah โyakni Khalid bin Walid-) hingga Allah memenangkan kaum muslimin.โ
โSebaik-baik hamba Allah dan saudara dekat adalah Khalid bin al-Walid. Khalid bin al-Walid pedang di antara pedang-pedangnya Allah.โ (as-Sirah al-Halabiyah oleh al-Halabi: 3/212).
Khalid bin Walid juga pernah ditugaskan oleh Rasulullah untuk menghancurkan Uzza.
Dari Abu Al-Thufail, beliau bercerita, โKetika Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam menaklukkan kota Mekah, beliau mengutus Khalid bin al Walid ke daerah Nakhlah, tempat keberadaan berhala โUzza. Akhirnya Khalid mendatangi โUzza.
Ternyata โUzza adalah tiga buah pohon Samurah. Ketiga buah pohon tersebut terletak di dalam sebuah rumah. Khalid pun lantas menebang ketiga buah pohon dan menghancurkan bangunan rumah tersebut. Setelah itu Khalid menghadap Nabi shallallahu โalaihi wasallam dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan.
Komentar Nabi, โKembalilah karena engkau belum berbuat apa-apa.โ Akhirnya ia kembali.
Tatkala para juru kunci โUzza melihat kedatangan Khalid, mereka menatap ke arah gunung yang ada di dekat lokasi sambil berteriak, โWahai โUzza. Wahai โUzza.โ
Khalid akhirnya mendatangi puncak gunung, ternyata โUzza itu berbentuk perempuan telanjang yang mengurai rambutnya. Dia ketika itu sedang menuangkan debu ke atas kepalanya dengan menggunakan kedua telapak tangannya.
Khalid pun menyabetkan pedang ke arah jin perempuan โUzza sehingga berhasil membunuhnya. Setelah itu Khalid kembali menemui Nabi dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan. Komentar Nabi, โNah, itu baru โUzza.โ (HR. An-NasaโI, Sunan Kubro no. 11547, jilid 6 hal. 474, terbitan Darul Kutub Ilmiyyah Beirut, cetakan pertama 1411 H)
Khalid bin Walid wafat pada 18 Ramadhan 21 Hijriah. Umar bin Khattab memimpin shalat jenazahnya.
Dia berkata, โPara wanita Quraisy tidak harus menangisi kepergian Abu Sulaiman (Khalid bin al-Walid).โ (al-Bidayah wa an-Nihayah oleh Ibnu Katsir: 7/132).
Hadits of The Day
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, dia berkata: "Orang yang paling Allah benci adalah orang yang suka membantah dan sengit permusuhannya."