Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan kasus infeksi COVID-19 meningkat lebih dari 260 ribu dalam sehari. Peningkatan ini tercatat sebagai infeksi terbanyak sejak pandemi Corona berlangsung pada Desember 2019 lalu.
Menurut WHO ini adalah pertama kalinya jumlah infeksi harian baru melampaui lebih dari seperempat juta. Mengutip BBC, peningkatan terbesar masih terjadi di Amerika Serikat, Brasil, India, dan Afrika Selatan.
Korban kematian global akibat virus Corona juga naik sebanyak 7.360, peningkatan harian terbesar sejak 10 Mei. Jumlah total kasus virus Corona yang dikonfirmasi melewati 14 juta pada hari Sabtu (18/7), dengan lebih dari 600.000 kematian.
Kasus-kasus saat ini melonjak di beberapa negara bagian AS, terutama di negara-negara selatan yang awalnya enggan untuk memberlakukan penguncian atau memakai masker. Florida, Texas, dan Arizona telah mengalami lonjakan yang sangat tinggi.
Dalam beberapa minggu terakhir, rumah sakit di seluruh negara AS juga telah memperingatkan bahwa ICU mereka telah penuh dan bahwa mereka tidak dapat menerima pasien baru. Langkah-langkah untuk membendung penyebaran virus, termasuk memakai masker, menjadi sangat dipolitisasi di AS.
Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut keputusan negara yang mencabut peraturan lockdown menjadi salah satu alasan penyebaran virus menjadi lebih parah. Padahal, lockdown adalah metode yang terbukti bisa menekan penyebaran virus Corona.
"Saya ingin berterus terang, tidak akan ada yang kembali ke kehidupan 'normal lama' di masa depan. Terlalu banyak negara menerapkan metode yang salah," ujar Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual, Senin (13/7/2020) seperti dikutip dari laman Medical Xpress.
Sumber: https://health.detik.com