WHO: Ada 160 Ribu Kasus Corona Setiap Hari dalam Sepekan Terakhir
Ilustrasi (iStock)
JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa pandemi virus Corona (COVID-19) semakin meningkat dengan jumlah kasus harian melebihi 160 ribu setiap harinya dalam sepekan terakhir. Angka ini mencetak rekor baru secara global.
Seperti dilansir AFP, Kamis (2/7/2020), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa separuh dari seluruh kasus yang tercatat sejak virus Corona pertama muncul di China pada akhir tahun lalu, tercatat sepanjang bulan Juni.
"Selama sepekan terakhir, jumlah kasus baru telah melebihi 160 ribu kasus setiap harinya," sebut Tedros dalam konferensi pers virtual dari Jenewa, Swiss.
"60 persen dari seluruh kasus sejauh ini dilaporkan hanya dalam sebulan terakhir," tambahnya.
Data yang diberikan oleh WHO ini menunjukkan bahwa jumlah tambahan kasus harian tertinggi tercatat pada 28 Juni, saat lebih dari 189.500 kasus baru Corona tercatat dari seluruh dunia.
Sebelum 25 Juni, tambahan kasus harian hanya dua kali melampaui angka 160 ribu, dengan keduanya terjadi pada pekan sebelumnya. Data WHO menunjukkan bahwa tambahan kasus harian tidak pernah melampaui angka 100 ribu sebelum 18 Mei.
Saat ini, lebih dari 515 ribu kematian dan lebih dari 10,6 juta kasus terkonfirmasi di seluruh dunia. WHO pada awal pekan ini memperingatkan bahwa pandemi Corona 'bahkan belum mendekati akhir'.
Tedros menekankan bahwa 'pendekatan komprehensif' menjadi cara terbaik untuk mengendalikan virus Corona. "Temukan, isolasi, tes dan rawat setiap kasus, lacak dan karantina setiap kontak, perlengkapi dan latih pekerja kesehatan dan beri pendidikan dan pemberdayaan pada masyarakat untuk melindungi diri mereka dan orang lain," cetusnya.
"Bukan hanya tes saja. Bukan hanya menjaga jarak fisik saja. Bukan hanya melacak kontak saja. Bukan hanya masker saja. Lakukan semuanya," tegas Tedros.
Dia menyatakan bahwa negara-negara yang menerapkan berbagai langkah, termasuk pelacakan kontak, isolasi, jaga jarak fisik dan memakai masker 'telah berhasil menekan penularan dan menyelamatkan banyak nyawa'.