BOGOR – Sebanyak 25.600 dosis vaksin Covid-19 untuk Kabupaten Bogor, dijadwalkan tiba hari ini, Selasa (26/1/2021). Adapun pencanangan vaksinasi akan dilakukan Pemkab Bogor pada Kamis (28/1/2021).
Berdasarkan Surat dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Nomor: SR.02.06/1/210/2021 tertanggal 22 Januari 2021 perihal distribusi vaksin Covid-19 dan rencana pelaksanaan vaksinasi tahap pertama, Pemkab Bogor mendapat jatah 25.600 dosis vaksin dari 1,2 juta yang direncanakan dari Kementerian Kesehatan.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, dari 25.600 dosis yang akan diterima, 10 orang yang bakal menerima vaksin yakni pejabat Pemkab Bogor. Mereka adalah Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, Kepala BPJS Kabupaten Bogor Erry Endri, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Reza, perwakilan MUI Kyai Taqi, Perwakilan Budha Arya Prasetya, Perwakilan Konghucu Ws Hariyanto, Perwakilan Hindu IG Ngurah Jelantik, Perwakilan Protestan Pdtm Febrianto, dan Perwakilan Katolik Romo Suradi.
"Pencanangan vaksinasi akan dilakukan hari Kamis besok. Pak Wakil Bupati beserta tokoh lintas agama akan menjadi penerima pertama vaksin beserta tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Bogor. Pada tahap pertama ada sebanyak 12.800 penerima vaksin. Vaksin Sinovac disuntikan dua kali interval 14 hari," kata Ade Yasin, dalam keterangannya.
Ia menambahkan, penerima vaksin Covid-19 sudah sesuai sistem dari pemerintah pusat dan provinsi. Sehingga, semua penerima by name dan by adress. "Jadi kita tidak bisa mana yang harus divaksin terlebih dahulu, karena sudah diatur. Tapi saya usahakan untuk Kabupaten Bogor kita dapat vaksin sesuai kebutuhan kita, semoga tercapai," jelasnya.
Terpisah, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Dedi Syarif mengatakan, pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan secara serentak pada Kamis 28 Januari 2021. Pelaksanaannya di 101 Puskesmas, 4 RSUD, 1 RS Paru, 1 RSAU, 7 RS swasta dan 7 klinik.
"Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat," ucap Dedi.
(thm)