JAKARTA – Beberapa waktu lalu sempat heboh kabar sejumlah lansia di Norwegia meninggal dunia usai menerima suntikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech. Komite keamanan vaksin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Global Advisory Committee on Vaccine Safety (GACVS), menyebut tidak ditemukan hubungan antara keduanya.
Dalam laporan yang diunggah pada 22 Januari 2021, GACVS menyebut lansia yang meninggal memang termasuk kelompok 'rentan'. Dalam kelompok tersebut, pemberian vaksin tidak terbukti meningkatkan kejadian mortalitas atau efek samping lainnya.
"Laporan saat ini tidak menunjukkan peningkatan fatalitas pada lansia atau karakterisitik efek samping apapun setelah penyuntikkan BNT162b2. Laporan sesuai dengan tingkat mortalitas dan penyebab kematian yang ada pada sub-populasi lansia rentan, pemberian vaksin tidak berkontribusi terhadap kejadian fatal," tulis GACVS seperti dikutip dari situs resmi WHO, Senin (25/1/2021).
"Karena itu komite mempertimbangkan manfaat-risiko dari BNT162b2 tetap menguntungkan bagi lansia. Untuk saat ini tidak mengubah rekomendasi vaksinasi," lanjutnya.
Negara-negara di seluruh dunia diimbau agar terus mengawasi proses vaksinasi COVID-19. Setiap kejadian efek samping atau semacamnya agar langsung dilaporkan.