JAKARTA – Baru-baru ini, China menetapkan kondisi siaga terkait kasus pes bubonic yang menewaskan seorang warganya. Pes dan bubonic sama-sama penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Dalam istilah medis, penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia dinamakan zoonosis. Penyakit zoonosis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan iklim, konsumsi daging hewan, dan kontak fisik terhadap hewan yang terinfeksi. Terdapat 5 penyakit zoonosis yang cukup terkenal di masyarakat, berikut rangkuman detikcom dari berbagai sumber.
1. Rabies
Rabies merupakan penyakit karena virus yang menyebabkan peradangan pada otak manusia dan mamalia. Penyakit ini kebanyakan ditularkan oleh hewan anjing.
Penularan rabies terhadap manusia bisa terjadi lewat gigitan, cakaran, dan paparan air liur. Gejala dari rabies anjing bisa dilihat dari perilaku yang cenderung lebih agresif, suka mengamuk, berbusa di sudut mulut, suara serak bahkan tidak mampu untuk menggonggong.
2. Pes
Penyakit ini menular akibat gigitan tikus atau mengkonsumsi makanan bekas gigitan tikus. Terkadang bisa juga menular lewat kutu-kutu dari tikus. Gejalanya meliputi demam, menggigil, diare, bahkan pendarahan di kulit, hidung, atau mulut.
3. MERS
Virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS) termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan COVID-19. Penyakit ini juga menyerang saluran pernapasan. Penyakit MERS sendiri menular dari unta ke manusia dan sebaliknya.
4. Flu Burung
Flu burung mulai ditemukan menjangkiti unggas pada tahun 2003 dan mulai menyerang manusia pada Juni 2005. Hal yang mengkhawatirkan adalah flu burung menyebabkan unggas tidak menunjukkan gejala sakit, tetapi tiba-tiba mengalami kematian. Untungnya, sudah ditemukan vaksin virus flu burung, yaitu tamiflu dan oseltamivir.
5. COVID-19
COVID-19 merupakan penyakit yang tengah menggegerkan masyarakat saat ini. Virus Corona sendiri hingga kini diyakini menular dari kelelawar ke manusia dan dideteksi berasal dari Wuhan, China. Sama seperti MERS, penyakit ini menyerang saluran pernapasan. Namun, asal-usul virus Corona masih terus didalami tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).