JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Minggu (28/6) totalnya menjadi 54.010 setelah ada penambahan sebanyak 1.198 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 22.936 setelah ada penambahan sebanyak 1.027 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.754 dengan penambahan 34.
Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 17.230 pada hari sebelumnya, Sabtu (27/6) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 770.600 Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 121 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 101 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 262 lab.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 7.067 dan jumlah yang akumulatifnya adalah 456.636 Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.198 dan negatif 5.869 sehingga secara akumulasi menjadi positif 54.010 dan negatif 402.626.
"Positif meningkat sebanyak 1.198 sehingga totalnya adalah menjadi 54.010," kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (28/6).
Menurut Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.
"Sebaran hasil pemeriksaan pada hari ini, Jawa Timur melaporkan 330 kasus baru dan 101 sembuh. Sulawesi Selatan kasus baru 192 dengan 60 sembuh. Kemudian Jawa Tengah 188 kasus baru dan 14 sembuh," kata Yuri.
"DKI Jakarta hari ini melaporkan 125 kasus baru dan 255 orang sembuh. Kalimantan Selatan melaporkan 73 kasus baru dan 80 sembuh," imbuhnya.
Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari Jawa Timur 11.508, DKI Jakarta 11.114, Sulawesi Selatan 4.807, Jawa Tengah 3.482 dan Jawa Barat 3.091.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 5.865 disusul Jawa Timur sebanyak 3.720, Sulawesi Selatan 1.718, Jawa Barat 1.520, Jawa Tengah 1.066 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 22.936 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 79 kasus, Bali 1.414 kasus, Banten 1.438 kasus, Bangka Belitung 149 kasus, Bengkulu 125 kasus, Yogyakarta 306 kasus.
Selanjutnya di Jambi 117 kasus, Kalimantan Barat 321 kasus, Kalimantan Timur 503 kasus, Kalimantan Tengah 834 kasus, Kalimantan Selatan 3.003 kasus, dan Kalimantan Utara 201 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 293 kasus, Nusa Tenggara Barat 1.199 kasus, Sumatera Selatan 2.000 kasus, Sumatera Barat 725 kasus, Sulawesi Utara 1.057 kasus, Sumatera Utara 1.467 kasus, dan Sulawesi Tenggara 343 kasus.
Adapun di Sulawesi Tengah 186 kasus, Lampung 188 kasus, Riau 224 kasus, Maluku Utara 719 kasus, Maluku 711 kasus, Papua Barat 236 kasus, Papua 1.696 kasus, Sulawesi Barat 114 kasus, Nusa Tenggara Timur 113 kasus dan Gorontalo 243 kasus serta dalam proses verifikasi ada 4.
Total untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 47.658 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 14.712 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 448 kabupaten/kota di Tanah Air.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional