JAKARTA - Berbagai cara dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Gorontalo, salah satunya kembali menghidupkan kearifan lokal, hal itu dikatakan Gubernur Gorontalo Rusli Habibi saat berdialog melalui ruang digital pada Rabu (24/6).
Rusli Habibie mengatakan bahwa masyarakat Gorontalo menghidupkan kembali kearifan lokal yang dimiliki sejak nenek moyang. Kearifan yang ia maksudkan yakni menghidupkan lagi tradisi Beleuto sebagai pengganti masker yang dapat mengurangi terkena percikan cairan (droplet).
“Saya ingat orang tua dulu disebut Beleuto, ibu-ibu dan perempuan ketika keluar rumah memakai sarung menutupi mata kaki ke atas. Ini yang harus kita hidupkan kembali. Jadi kita menuju kehidupan baru tetapi juga adalah kehidupan jaman dulu Gorontalo,” kata Rusli.
Lebih lanjut Rusli menjelaskan bahwa jaman dahulu ketika ingin makan selalu menaburi garam pada piring bukan saat memasak di wajan. Vitamin C yang terdapat pada garam dan cabai dapat meningkatkan imunitas tubuh kita.
“Ketika makan, di piring ditaburi garam dan cabai yang masih utuh, dengan memakan garam salah satu cara yang bisa melawan COVID-19,” ujar Rusli.
Sementara itu strategi lainnya tetap dijalankan yaitu bekerja sama dengan perangkat daerah serta seluruh elemen masyarakat untuk menerapkan protokol Kesehatan.
“Penanganan COVID-19 tentunya menggandeng perangkat daerah, TNI/Polri, perangkat desa, LSM, mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat, dengan dilakukan secara masif, seperti ini membuat bertambahnya orang yang sembuh,” ucapnya.
Selain itu, di masa adaptasi kebiasaan baru ini, setiap orang yang akan memasuki wilayah Gorontalo harus memiliki Surat Izin Masuk (SIM) dan juga hasil tes swab dan rapid test, fasilitas publik sudah mulai dibuka kembali tentunya harus menerapkan protokol Kesehatan.
“Di masa adaptasi kebiasaan baru ini kita perketat lagi dengan memberlakukan SIM bagi orang yang ingin masuk ke Gorontalo baik dari laut, darat dan udara serta harus memperlihatkan hasil rapid test dan swab test yang masih berlaku,” lanjutnya.
Gubernur juga menyampaiakan bahwa masjid, pasar, toko, hotel dan fasilitas umum lain telah dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun, jika ada lonjakan kasus positif di tempat tersebut, pihaknya akan menutup kembali.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional