JAKARTA - Masih ada orang yang tampaknya meragukan ancaman virus Corona COVID-19. Misalnya saja ketika baru-baru ini musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji menyebut foto jenazah pasien Corona terbungkus plastik yang viral sebagai "janggal".
"Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu," kata Anji di Instagramnya pada Sabtu (18/7/2020).
Anggota tim komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, mengingatkan masyarakat bahwa ancaman virus Corona COVID-19 nyata dan pandemi masih belum berlalu. Ia mengimbau agar orang-orang mencari informasi dari sumber resmi, atau bila perlu tanya langsung cerita dari para pasien yang sudah sembuh.
"Sekali lagi saya tekankan, virus SARS-COV-2 (penyebab COVID-19 -red) ini berbahaya. Cepat dan mudah menular," kata dr Reisa dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Senin (20/7/2020).
"Apabila masih punya keraguan, akseslah dan kumpulkanlah terus informasi dari seluruh dunia. Baik dari WHO, Kemenkes, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dan simak kesaksian para penyintas atau mereka yang baru saja pulih dari COVID-19," lanjutnya.
Menyebarkan hoax atau informasi tidak benar soal COVID-19 disebut dr Reisa malah bisa memperparah kondisi wabah. Masyarakat bisa terjebak pada hal menyesatkan yang membuatnya berisiko tertular dan atau menyebarkan penyakit.
"Bagi yang menyebar hoax, membuat informasi tidak benar, dan membuat asumsi, apalagi bukan di bidang ilmu yang dikuasai, baik di situasi pandemi atau bukan, tidak akan berguna bagi masyarakat banyak," pungkasnya.
Sumber: https://health.detik.com