SURABAYA – Program vaksinasi COVID-19 akan digelar pemerintah pada bulan ini. Vaksin ini diharapkan memberikan kekebalan dalam tubuh, agar warga tidak terpapar virus Corona.
Ahli Virus sekaligus Dirut RS Unair, Prof Dr dr Nasronudin SpPD K-PTI FINASIM menjelaskan manfaat dari vaksin COVID-19. Menurutnya, vaksin akan merangsang sel tubuh manusia dan bisa mencegah virus masuk.
"Vaksin itu tujuannya memberikan kekebalan pada individu yang mendapatkan vaksin. Suntikan vaksin itu diharapkan akan menginduksi atau merangsang sel tubuh manusia. Terutama sel B untuk memproduksi imunoglobulin. Sehingga individu memiliki kekebalan pada SARS-CoV-2. Kalau ada SARS-CoV-2 masuk bisa ditanggulangi dengan kekebalan tubuh manusia. Kalau toh terinfeksi tidak berat, cukup ringan," kata Nasron kepada detikcom di kediamannya, Selasa (3/11/2020).
Menurutnya, pemerintah tidak terburu-buru dalam vaksinasi COVID-19. Sebab sebelum diterima masyarakat, vaksin harus melalui semua uji. Baik uji lab, hewan sampai manusia.
Nasron berharap, akan ada manfaat besar kepada setiap penerima vaksin Corona. Karena sudah sesuai dengan waktu yang dibutuhkan, yakni saat pandemi.
Namun bukan berarti setelah warga mendapat suntikan vaksin, virus Corona akan berakhir. Vaksin hanya sebagai imunitas tinggi untuk mencegah virus masuk dalam tubuh.
"Tujuannya hanya meningkatkan kekebalan tubuh. Potensi virus masih terjadi sehingga setelah vaksin tetapi menjalankan protokol kesehatan. Dengan demikian orang sakit akan menurun mortalitas kematian juga menurun. Maka pandemi akan segera berakhir," jelasnya.
Ia juga menjelaskan soal efek samping yang akan dirasakan setelah disuntik vaksin. Yaitu nyeri, sekunder, demam, meriang, pusing dan lainnya, yang dapat dilihat secara cepat (sekitar satu jam setelah disuntik), sedang (sehari setelah disuntik) sampai lambat (hingga sepekan baru terasa).
"Tidak usah takut dan khawatir, karena semua sudah diantisipasi pemerintah dan meliputi uji. Semua itu dari uji preklinis sudah melalui Emergency Use Authorization (EUA). Demikian juga uji klinis fase 3 akan menunggu hasil EUA yang akan dikeluarkan BPOM. Saya kira pemerintah akan menunggu itu," imbuhnya.
Pemberian vaksin hanya dilakukan kepada orang-orang yang sehat atau tidak sedang sakit. Karena orang sehat yang bisa memicu kekebalan tubuh.
"Vaksin untuk orang sehat yang bisa memicu kekebalan tubuh, yang tidak boleh orang sakit. Tujuannya untuk membangun kekebalan tubuh. Tapi tetap harus melaksanakan protokol kesehatan setelah vaksin," pungkasya.(sun/bdh)