PARIS – Kasus infeksi virus corona di seluruh dunia menembus 100 juta orang pada Selasa (26/1/2021), berdasarkan penghitungan AFP. Jumlah kasus ini diambil dari sumber resmi otoritas kesehatan negara-negara sehingga hanya mewakili infeksi sebenarnya.

Sebanyak 100.800.000 orang lebih terinfeksi Covid-19, sementara kasus kematian melewati angka 2,1 juta jiwa. 

Amerika Serikat yang sudah melampaui 25 juta kasus infeksi pada akhir pekan lalu menjadi negara terparah di dunia. Bukan hanya infeksi, kasus kematian akibat Covid-19 di AS merupakan yang tertinggi di dunia yakni lebih dari 420.000 orang.

Tak heran Presiden Joe Biden berusaha membalikkan kondisi dengan memperkuat kampanye melawan virus. Dia menargetkan percepatan vaksinasi ke seluruh penduduk AS. Selama 100 hari jabatannya, dia menargetkan 100 juta orang mendapatkan vaksin Covid-19, bahkan bisa ditingkatkan lagi. 

“Ini merupakan masa perang, bukan hiperbola," katanya, seraya mengumumkan pembelian 200 juta dosis vaksin Covid-19 tambahan.

Dengan jumlah dosis yang ada AS bisa menyuntik 300 juta penduduk, atau hampir semua populasi.

Urutan kedua kasus infeksi diduduki India dengan 10,6 juta penderita, Brasil 8,9 juta, Rusia 3,75 juta, dan Inggris 3,68 juta.

Inggris juga melaporkan lonjakan kasus kematian akibat virus corona, yakni sudah menembus 100.000 orang. Kasus infeksi di Inggris meningkat belakangan ini dipicu virus corona varian baru.

Negara-negara Eropa lainnya berusaha memperketat perbatasan untuk mencegah masuknya varian baru dari Inggris yang lebih menular. Namun varian B117 ini sudah terlanjur masuk ke setidaknya 60 negara, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Di antara negara Eropa yang memperkuat kontrol perbatasan adalah Jerman yang mempertimbangkan akan menghentikan sepenuhnya penerbangan dari dan menuju Inggris.

"Bahaya dari berbagai mutasi virus memaksa kami untuk mempertimbangkan tindakan drastis," kata Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer, kepada surat kabar Bild.

Islandia mengeluarkan sertifikat vaksinasi bagi penduduk yang sudah mendapatkan dua dosis.

Sementara itu angka kematian global mencapai 2,1 juta jiwa di saat negara-negara berlomba mengamankan pasokan vaksin Covid-19.

Selain AS, negara yang masuk lima besar dalam kasus kematian adalah Brasil dengan 218.000 orang, India 153.000, Meksiko 152.000, dan Inggris 100.100.

Ketegangan meningkat antara Uni Eropa dan perusahaan farmasi karena penundaan pengiriman.

“Eropa menginvestasikan miliaran untuk mengembangkan vaksin Covid-19 pertama di dunia dan sekarang perusahaan harus mengirim. Mereka harus menghormati kewajiban ini," ujar pemimpin Uni Eropa, Ursula von der Leyen.

Editor : Anton Suhartono