JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan dunia masih jauh dari tingkat imunitas yang dibutuhkan untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) terhadap virus Corona COVID-19. Hal ini disampaikan bersamaan dengan kasus COVID-19 global yang sudah tembus lebih dari 22 juta kasus.
Dilansir dari laman South China Morning Post (SCMP), sudah lebih dari 780.000 kematian terkait infeksi virus Corona dilaporkan di seluruh dunia. Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan kematian Corona terbanyak yaitu lebih dari 171.000 jiwa, diikuti oleh Brasil, Meksiko, India, dan Inggris.
Herd immunity biasanya dapat dicapai dengan vaksinasi. Sebagian besar ilmuwan memperkirakan setidaknya membutuhkan 50-70 persen populasi dunia yang memiliki antibodi COVID-19 untuk bisa mendapatkan hal tersebut.
Kepala program kedaruratan WHO, Dr Michael Ryan, mengatakan bahwa tidak seharusnya herd immunity dijadikan harapan. Ini karena akan ada banyak orang 'dikorbankan' bila virus dibiarkan begitu saja mewabah demi mendapatkan kekebalan secara alami.
"Sebagai populasi global, kita masih jauh dari tingkat imunitas yang dibutuhkan untuk menghentikan penularan penyakit ini," jelas Dr Ryan.
Sebagian besar penelitian yang dilakukan saat ini menunjukkan hanya sekitar 10 persen hingga 20 persen orang di dunia yang memiliki antibodi terhadap COVID-19.