JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Kamis (16/7) totalnya menjadi 81.668 setelah ada penambahan sebanyak 1.574 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 40.345 setelah ada penambahan sebanyak 1.295 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 3.873 dengan penambahan 76.
Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 23.947 pada hari sebelumnya, Rabu (15/7) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 1.146.794. Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 161 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 117 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 303 lab.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 12.156 dan jumlah yang akumulatifnya adalah 669.881. Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.574 dan negatif 10.582 sehingga secara akumulasi menjadi positif 81.668 dan negatif 588.143.
“Kita dapatkan kasus baru sebanyak 1.574 orang. Sehingga total kasus sekarang menjadi 81.668,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (16/7).
Menurut Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.
"DKI Jakarta hari ini melaporkan ada 312 kasus baru, dan 134 sembuh. Kemudian Jawa Tengah melaporkan 214 kasus baru, dan 80 sembuh. Jawa Timur melaporkan 179 kasus baru, dan 444 sembuh,” kata Yuri.
"Sulawesi Selatan, 178 kasus baru, dan 211 sembuh. Kalimantan Selatan, 133 kasus baru, dan 66 sembuh. Kemudian Bali, 112 kasus baru, dan 106 sembuh,” imbuhnya.
Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari Jawa Timur 17.574, DKI Jakarta 15.636, Sulawesi Selatan 7.630, Jawa Tengah 6.128 dan Jawa Barat 5.350.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 9.855 disusul Jawa Timur sebanyak 7.926, Sulawesi Selatan 3.486, Jawa Tengah 2.195, Jawa Barat 2.102 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 40.345 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 140 kasus, Bali 2.533 kasus, Banten 1.629 kasus, Bangka Belitung 175 kasus, Bengkulu 171 kasus, Yogyakarta 404 kasus.
Selanjutnya di Jambi 125 kasus, Kalimantan Barat 359 kasus, Kalimantan Timur 780 kasus, Kalimantan Tengah 1.266 kasus, Kalimantan Selatan 4.621 kasus, dan Kalimantan Utara 215 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 341 kasus, Nusa Tenggara Barat 1.650 kasus, Sumatera Selatan 2.832 kasus, Sumatera Barat 806 kasus, Sulawesi Utara 1.769 kasus, Sumatera Utara 2.693 kasus, dan Sulawesi Tenggara 540 kasus.
Adapun di Sulawesi Tengah 195 kasus, Lampung 219 kasus, Riau 251 kasus, Maluku Utara 1.221 kasus, Maluku 926 kasus, Papua Barat 296 kasus, Papua 2.478 kasus, Sulawesi Barat 154 kasus, Nusa Tenggara Timur 121 kasus dan Gorontalo 416 kasus serta dalam proses verifikasi ada 24.
Total untuk jumlah suspek yang masih dipantau ada sebanyak 46.727. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 461 kabupaten/kota di Tanah Air.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional