JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI, Daeng M. Faqih memprediksi, khasiat vaksin Covid-19 nantinya chanya akan bertahan dalam jangka waktu enam bulan, sejak mulai disuntikkan ke tubuh pasien.
Maka, proses vaksinasi massal kepada seluruh masyarakat Indonesia, tentunya juga harus dilakukan secara serempak guna mencegah penularan lanjutan dari Covid-19 tersebut.
"Karena kan vaksin ini jika dilihat dari kekuatan untuk melindungi imunitas, dia itu punya keterbatasan waktu. Kami ambil estimasi (khasiat vaksin) enam bulan. Itulah kenapa harus dilakukan (vaksinasi) serempak, dan dalam jangka waktu enam bulan harus selesai," ujar Daeng dalam video virtual, Kamis (3/9/2020).
Daeng menekankan perlunya peran serta seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, untuk menyegerakan vaksinasi bagi 270 juta populasi penduduk secara serempak.
"Pemerintah diharapkan akan membagi dua kategori proses vaksinasi, yaitu melalui jalur bantuan pemerintah dan jalur mandiri," katanya.
Daeng menjelaskan, vaksinasi jalur bantuan pemerintah adalah dengan pemberian vaksin gratis kepada 93 juta pemegang kartu BPJS Kesehatan, dengan golongan penerima bantuan iuran (PBI). Sementara untuk vaksinasi jalur mandiri, nantinya akan dapat diakses oleh masing-masing penduduk dengan cara membayar sendiri.
"Soal vaksinasi itu kita harus gotong royong. Ada yang dibantu pemerintah dan ada yang mandiri. Karena kalau tidak, maka tidak bisa dilakukan dengan cepat dan tepat," ujar Daeng.
Untuk proses vaksinasi tersebut, Daeng memastikan bahwa nantinya IDI bersama dengan ikatan perawat dan bidan, akan berkoordinasi dengan pemerintah baik di tataran pusat maupun daerah.
"Supaya kita bisa mengatur mekanismenya melalui sejumlah koordinasi, bahkan hingga ke tingkat kecamatan," tandasnya.