iden

COVID-19

Darurat Corona Virus Disease

Hasil Rapid Test Wisatawan Puncak Bogor Banyak yang Reaktif, Ini Kata Gugus Tugas

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Tim Gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor akan memperketat kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, setelah maraknya wisatawan dari Jakarta yang berlibur di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional.

Ditambah pada akhir pekan lalu ada 87 orang dinyatakan reaktif dari hasil  rapid test secara acak terhadap wisatawan yang mengarah ke atas puncak.

"Itu (test Covid-19) menjadi gambaran kepada wisatawan supaya mereka juga waspada tidak lagi ke puncak karena di situ banyak calon-calon positif (penularan)," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah saat ditemui Kompas.com usai rapat evaluasi di Cibinong, Selasa (23/6/2020).

Syarifah menjelaskan, sebenarnya tempat wisata di kawasan puncak masih tutup, namun sejak sepekan terakhir jumlah wisatawan terus meningkat terutama di pinggir jalan sambil berlibur menikmati kebun teh.

Atas kondisi itu, kata dia, pihaknya akan terus memperketat pemeriksaan di tempat kerumunan tersebut.

"Pada saat itu tempat wisata memang ditutup jadi mereka (wisatawan) kemarin itu berliburnya di pinggir jalur puncak di kebun teh itu dan tempat parkir. Nah polisi sudah memetakan termasuk daerah-daerah kemarin itu. Jadi akan dijaga lebih ketat akhir pekan depan," bebernya.

Meski begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak mungkin mengambil kebijakan dengan cara menutup kawasan Puncak Bogor.

Pasalnya, kawasan puncak yang terdiri dari tiga kecamatan, Ciawi, Cisarua dan Megamendung ini merupakan pusat wisata yang terdiri dari ratusan hotel, restoran dan objek wisata lainnya.

Jika ditutup, tambah dia, maka akan banyak masyarakat lokal yang bekerja atau berjualan mengalami kerugian.

Alhasil, upaya mencegah penyebaran virus Covid-19 ini pun kerap kali menjadi dilematis dan tentu pihaknya hanya baru bisa melakukan sosialisasi dengan cara memasang billboard atau poster tentang Covid-19 di tempat kerumunan tertentu.

"Jadi harus sudah mulai diinformasikan dan mulai dijaga itu (puncak) agar tidak berkumpul di tempat-tempat yang sebetulnya krodit banyak pengunjung seperti kebun teh," terangnya.

"Ditutup sih enggak cuman ada petugaslah yang melakukan pengamanan jadi kalau misalnya rame lagi bersiko terjadi penularan ya petugas juga pasti menghalaunya," imbuh dia.

Menurutnya, tim gabungan yang melibatkan personel TNI-POLRI, divisi pengamanan, Satpol-PP dan divisi pelacakan akan memaksa wisatawan untuk pulang ke rumah masing-masing, jika masih nekat berkumpul tanpa adanya keperluan yang urgent.

Artinya kegiatannya yang cenderung tidak penting akan menambah penyebaran zona merah kecamatan di Kabupaten Bogor di situasi pandemi.

"Kalau hanya di pinggir jalan menikmati makanan, makan Indomie di puncak, ngopi, ya cuman kepentingan itu saja jelas akan dipulangkan tim gabungan, karena saat ini masih banyak penularan," jelasnya.

Seperti diketahui, sebanyak 87 orang dinyatakan reaktif dari hasil rapid test secara acak terhadap wisatawan asal Jakarta di lima titik pemeriksaan di sepanjang kawasan puncak selama akhir pekan pada 20 dan 21 Juni 2020.

"Jumlah sasaran rapid test Sabtu dan Minggu adalah 1.106 ditambah 445 total peserta ada 1.551, kemudian yang reaktif hari Sabtu ada 32 orang dan Minggu ada 55 orang, total keseluruhan ada 87 yang reaktif," sebut Koordinator Sub-Divisi Deteksi Dini dan Pelacakan Kontak Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Dedi Mulyadi.

Sumber: https://regional.kompas.com

Share Media :


Hubungi Kami

Alamat
Jl. Pakuan, Tegallega. Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Jawa Barat 16143
Telepon
+62 251 8312 206
+62 251 8356 927 (Fax)
Email
rektorat@unpak.ac.id