JAKARTA – Prof DR Dr Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof DR Dr Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed mengakui ada beberapa efek samping alias Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pasca vaksin Covid-19 Sinovac.
Menjawab pertanyaan mengenai laporan efek samping dari 28 orang, Hindra menjelaskan bahwa KIPI yang muncul pasca vaksin adalah demam hingga lemas.
"Pegal, nyeri tempat suntikan, kemerahan, demam ada, mual, lemas, perubahan nafsu makan. Semua menunjukkan gejala yang sebagian besar tak perlu pengobatan. Ada yang observasi. Mereka semua berakhir dengan happy ending, sehat," katanya di Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Menurutnya, vaksininasi merupakan reaksi biologis. Otomatis setelah penyuntikkan vaksin, ini akan dikenal oleh tubuh, namun pertama dianggap oleh benda asing. Dalam hal ini, reaksi tubuh terhadap benda asing berbeda-beda.
"Disampaikan tadi gejala yang dilaporkan jurnal, penelitian di tempat lain, semua bersifat ringan dan semua sehat jadi tidak ada yang memerlukan perhatian khusus," katanya.
Yang pasti, lanjutnya, setelah dilakukan vaksinasi, vaksinator akan memberikan nomor hotline jalur pengaduan dan kemudian ditunjukan RS rujukan sehingga dapat dilakukan pengobatan.
"Sebetulnya, reaksinya kan lokal semua. Kalau reaksi menyeluruh tidak diperlukan sampai dirawat. Kalau ada reaksi berat, atau ya.. tadi memang sudah mempunyai komorbid, itu harus dirawat, harus melakukan laporan dapat melakukan tindakan segera," jelasnya.
"Kalau sampai terjadi KIPI berat akan ditindak oleh dinas kesehatan setempat, akan dipantau dilaporkan dan dikaji oleh kami," imbuhnya.
Terkait dengan KIPI ini, disebut sebagai kejadian medik, yang diduga terkait dengan imunisasi. Untuk itu, memang harus terlebih dahulu melalui proses untuk membuktikan apakah terkait imunisasi atau tidak.