JAKARTA – Pemerintah menggandeng Unicef untuk mendapatkan vaksin virus Corona (COVID-19) dengan harga murah. Kerja sama itu ditandai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pemerintah dan Unicef.
MoU tersebut terkait dengan ketentuan pengadaan vaksin umum dan vaksin COVID-19 dalam kerangka Covax Facility. Kegiatan penandatanganan ditayangkan di YouTube Kementerian Kesehatan, Rabu (16/9/2020).
"MoU ini merupakan infrastruktur yang kita bangun untuk persiapan pengadaan dan mekanisme delivery dari vaksin yang kita lakukan menggunakan mekanisme multilateral. Dengan MoU ini diharapkan pada saat vaksin melalui mekanisme multilateral sudah ada maka semua infrastruktur yang diperlukan sudah siap sehingga tidak terjadi delay dalam delivery-nya," kata Menlu Retno Marsudi dalam acara tersebut.
Retno menjelaskan sejak awal pandemi, Indonesia secara konsisten terus menyuarakan pentingnya akses vaksin yang setara, aman dan dengan harga yang terjangkau.
Indonesia, lanjut dia telah ditetapkan sebagai salah satu negara yang memenuhi syarat sebagai negara kategori Advance Market Commitment (AMC) dalam kerangka GAVI Covax Facility.
Di dalamnya akan terdapat bantuan keringanan financial melalui mekanisme Official Development Assistance (ODA/Bantuan Pembangunan Resmi).
Dijelaskannya, Indonesia terus melakukan komunikasi secara intensif dengan GAVI dan Covax Facility, termasuk pembicaraan mengenai waktu ketersediaan vaksin, harga dan lain sebagainya.
"Perkiraan kita vaksin melalui jalur multilateral ini akan tersedia pada tahun 2021. Yang pasti dengan adanya bantuan finansial ODA maka diharapkan harga vaksin akan lebih murah dibandingkan mekanisme yang lainnya," tambah Menlu.