JAKARTA - SARS-CoV-2, virus Corona penyebab COVID-19, sangat mudah menular dari orang ke orang. Para ilmuwan berlomba-lomba menemukan cara untuk menghentikan penularan virus Corona yang hingga kini belum juga teratasi.
Wakil kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Herawati Sudoyo menjelaskan, sesuai namanya virus Corona memiliki bentuk seperti 'corona' atau mahkota. Tonjolan dalam mahkota tersebut dinamakan 'spike' karena mirip paku.
"Tonjolan itulah yang nantinya menempel dan menghubungkan virus dengan sel manusia, sehingga protein spike tersebut yang harus dilemahkan," jelas Prof Hera dalam diskusi via Zoom, Jumat (24/07/2020).
"Kalau kita bisa buat spike yang merupakan protein dari virus tidak berdaya, maka virus itu tidak akan menginfeksi manusia," lanjutnya.
Prof Hera menambahkan bahwa di dalam virus Corona terdapat genom yang terdiri dari empat protein aktif, yaitu spike protein (untuk memasukkan virus), membran protein (melindungi DNA virus), small envelope protein (terdapat di dalam membran), dan Nucleocapsid protein (bagian paling dalam). Di antara keempatnya, protein spike jadi target pengembangan vaksin.
Sumber: https://health.detik.com