JAKARTA – Akhir tahun 2020 lalu, varian baru virus Corona terdeteksi di Inggris. Ini membuat para ahli bekerja keras untuk meneliti penyebab munculnya mutasi dan perubahan-perubahan yang disebabkannya.
Varian ini disebut lebih cepat menular dibandingkan strain virus Corona asli yang muncul akhir Desember 2019 lalu. Tak hanya itu, dari laporan data Office for National Statistics (ONS) yang dikumpulkan antara 5 November 2020 - 16 Januari 2021, ada beberapa gejala yang umumnya dilaporkan pasien-pasien yang terinfeksi varian baru Corona, seperti sakit tenggorokan dan nyeri otot.
Selain lebih menular dari virus aslinya, varian ini juga disebut memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi, pada kelompok usia muda dan kelompok yang berisiko.
Untuk lebih waspada lagi, dikutip dari Times of India berikut daftar gejala Corona yang muncul berdasarkan varian virus.
1. Demam
Berdasarkan data terbaru dari ONS, sekitar 19 persen pasien COVID-19 yang terlibat dalam penelitiannya melaporkan mengalami demam yang disebabkan varian asli COVID-19. Sementara kasus yang dikaitkan dengan varian baru virus Corona sebanyak 22 persen pasien.
2. Batuk
Jumlah pasien yang mengalami gejala batuk persentasenya lebih tinggi diakibatkan oleh varian baru Corona Inggris, yaitu 35 persen. Sedangkan pasien yang mengalami gejala batuk akibat varian aslinya hanya sebanyak 28 persen.
3. Sesak napas
Salah satu gejala khas atau umum dialami pasien COVID-19 adalah sesak napas. Gejala ini banyak ditemukan pada orang-orang yang terinfeksi varian virus asli maupun varian baru Corona.
4. Nyeri otot
Gejala nyeri otot juga banyak dikeluhkan pasien Corona. Pasien yang terinfeksi varian asli dari virus Corona yang mengalami gejala ini ada sebanyak 21 persen.
Pada pasien yang terinfeksi varian baru Corona Inggris yang mengalami gejala ini jumlahnya lebih tinggi, yaitu 24 persen.
5. Kehilangan kemampuan indra penciuman dan perasa
Tidak seperti gejala lainnya, kehilangan kemampuan indra penciuman dan perasa ini menjadi gejala yang sering dialami pasien COVID-19 yang terinfeksi strain aslinya maupun varian baru Corona.
Sekitar 18-19 persen pasien yang terinfeksi strain asli Corona mengeluhkan hilangnya indra penciuman dan rasa. Di sisi lain, mereka yang terinfeksi varian baru virus Corona, 16 persen melaporkan kehilangan indra penciuman dan 15 persen mengeluhkan hilangnya indra perasa.
6. Sakit kepala
Pada penelitian tersebut, baik pasien yang terinfeksi jenis asli virus Corona maupun varian baru Corona sama-sama mengalami gejala COVID-19 sakit kepala.
7. Sakit tenggorokan
Pada pasien yang terinfeksi varian baru Corona, banyak yang mengalami gejala sakit tenggorokan sebanyak 22 persen. Sementara pasien yang terinfeksi varian aslinya jumlahnya lebih sedikit, yaitu 19 persen.
8. Gejala gastrointestinal
Studi ONS ini juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persentase gejala gastrointestinal yang dialami pasien yang terinfeksi kedua kelompok varian tersebut.