JAKARTA – Infeksi virus Corona umumnya menyebabkan gejala, seperti demam, batuk, dan sesak napas. Namun, sejumlah pasien diketahui mengeluhkan gejala COVID-19 yang berbeda dari biasanya.
Misalnya, ada yang mengalami halusinasi, iritasi kulit, hingga perubahan detak jantung. Menurut ahli paru, Joseph Khabbaza, MD, sejumlah reaksi tersebut merupakan hal yang normal terjadi pada pasien COVID-19.
"Sungguh tak ada yang salah dengan COVID-19. Saya selalu mendapat pesan teks dari orang-orang yang menanyakan apakah sesuatu yang mereka alami adalah hal normal?" ucap Khabbaza dikutip dari Cleveland Clinic.
"Ya, tidak ada yang benar-benar abnormal terkait COVID-19. Hampir semuanya terjadi dan kami tidak tahu persis mengapa," lanjutnya.
Dijelaskan oleh Khabbaza, berikut sederet gejala COVID-19 yang tidak biasa.
1. Brain fog, halusinasi, atau delirium
Khabbaza mengatakan beberapa pasien COVID-19 mungkin mengalami brain fog, halusinasi, atau delirium. Menurut parah ahli, sejumlah gejala tersebut diakibatkan oleh adanya reaksi tubuh dalam melawan infeksi virus Corona, yang telah menyerang sistem saraf.
"Brain fog ini semacam kekeruhan mental, seperti kamu sedang merasa linglung," jelas Khabbaza.
Selanjutnya, kata Khabbaza, halusinasi dan delirium kerap dialami oleh pasien yang mengidap sakit parah, terutama pada orang lanjut usia (lansia). "Pasien COVID-19 yang dirawat di ICU mungkin mengalami delirium yang lebih buruk dibandingkan pasien lain yang sedang sakit kritis," ujarnya.
2. Suhu tubuh dan detak jantung meningkat
Menurut Khabbaza, orang yang terinfeksi virus Corona bisa mengalami peningkatan detak jantung. Kondisi ini juga dibarengi dengan peningkatan suhu tubuh.
Hal ini terjadi karena respons sistem kekebalan menyerang saraf otonom atau saraf yang mengatur detak jantung dan suhu tubuh.
"Kamu bisa mengalami detak jantung yang super tinggi atau peningkatan suhu tanpa alasan," kata Khabbaza.
3. Iritasi kulit
Kulit merupakan organ tubuh terbesar, sehingga memiliki jumlah pembuluh darah yang banyak. Menurut Khabbaza, iritasi kulit seperti ruam atau perubahan warna adalah hal yang normal terjadi ketika adanya infeksi virus.
"Wajar jika melihat manifestasi penyakit di kulit kita. Banyak penyakit autoimun, secara umum, berhubungan dengan manifestasi kulit, terutama virus," ungkapnya.
"Jika jumlah darah sangat rendah, terlalu kental, atau membentuk gumpalan kecil, ini terkadang menyebabkan perubahan pada warna kulit," jelasnya.
4. Gangguan pita suara
Khabbaza menjelaskan, gejala COVID-19 berupa gangguan pita suara bisa terjadi karena adanya infeksi di saluran pernapasan atas dan menyebabkan suara menjadi serak, sesak napas, dan sakit dalam menelan.
"Ini terkait dengan saraf vagus yang teriritasi dan tidak bekerja secara normal. Saraf vagus merupakan saraf yang mengatur pencernaan, detak jantung, laju pernapasan, dan tindakan refleks, seperti batuk, bersin, dan menelan," tuturnya.