Suasana swab test massal di areal GOR Pajajaran, Kecamatan Tanah Sareal, secara drive thru, Rabu (1/7/2020). Sofyansyah/Radar Bogor
BOGOR – Hingga kini, kasus positif corona di Kota Bogor belum juga mereda. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengumumkan adanya penambahan empat kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor.
Dalam tiga hari terakhir, ada 15 kasus positif corona di Kota Bogor. Rincianya, penambahan enam kasus terjadi pada Sabtu (4/7), dan lima kasus terjadi Minggu (5/7), dan terakhir empat kasus pada Senin (6/7).
Dedie menjelaskan, penambahan empat kasus positif corona berasal dari satu orang klaster Mitra 10, sisanya merupakan penambahan dari transmisi lokal dan klaster luar Kota Bogor. “Total ada 24 orang penambahan dari klaster M10, sebagian yang positif memang ada dari Kabupaten Bogor,” ucapnya.
Dedie mengatakan, dengan adanya penambahan jumlah kasus positif Covid-19 tentunya ia mengkhawatirkan akan mempengaruhi status zona merah atau kategori risiko tinggi penyebaran Covid-19 di Kota Bogor yang mulanya kuning menjadi merah.
Dedie juga meyakini reproduksi efektif (Rt) Covid-19 akan kembali tinggi jika terjadi penambahan kasus baru setiap harinya. Padahal, di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota dan Kabupaten Bekasi (Bodebek), reproduksi efektif (Rt) Covid-19 paling rendah dengan poin 0,33.
Sementara Rt Kota Depok masih yang paling tinggi se-Bodebek dengan jumlah 1,7. Kemudian, Kota Bekasi sebesar 0,71, Kabupeten Bogor 0,66, dan Kabupaten Bekasi masih sebesar 0,57.
Namun, dia menyebut, angka kesembuhan juga tetap menjadi pertimbangan kenaikan status tersebut. “Tetapi dengan penambahan (kasus) kita menunggu, kan kalau penilaian Rt setiap dua minggu, meski diperpanjang Pra AKB hingga 3 Agustus, tetapi evaluasinya setiap dua minggu sekali,” ucapnya.
Untuk itu, Dedie kembali menekankan agar warga Kota Bogor tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, karena hingga kini belum ada vaksin yang bisa menyembuhkan virus corona selain melalui vaksin diri sendiri melalui pencegahan menggunakan masker, jaga jarak, dan juga rajin cuci tangan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, sebenarnya kasus dari klaster Mitra 10 bertambah lima kasus. Namun, dua di antaranya tidak dicatat dalam data Covid-19 Kota Bogor lantaran berasal dari Kabupaten Bogor.
“Mitra 10 ada penambahan delapan orang terdiri dari empat warga Kota Bogor dan empat warga Kabupaten Bogor. Sehingga, notifikasi dialihkan ke Kabupaten Bogor,” terang Retno.
Lebih lanjut, Ia memaparkan, sebelumnya telah ada 15 kasus positif Covid-19 dari klaster Mitra 10. Dari jumlah itu, Retno merinci, 10 kasus merupakan warga Kota Bogor yang terdiri delapan karyawan atau supplier dan dua merupakan keluarga yang kontak erat dengan pasien positif. Sementara, lima sisanya adalah warga Kabupaten Bogor.
“Jadi total ada 20 (kasus) dari Mitra 10 dengan rincian 18 karyawan atau suplier atau SPG (Sales Promotion Girl) dan dua keluarga yang kontak erat, se-rumah dengan positif tadi,” jelasnya.
Dengan penambahan itu, total kasus positif di Kota Bogor sebanyak 197 kasus. Sebanyak 129 orang telah dinyatakan sembuh, 51 orang masih dalam perawatan, dan 17 orang dinyatakan meninggal dunia.(ded)