"Kalau kita himpun kembali hari ini kasus sembuh meningkat 789, sehingga totalnya menjadi 25.595 orang," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, dalam siaran langsung di akun YouTube BNPB, Rabu (1/7/2020).
Yuri mengatakan tambahan pasien sembuh di sejumlah daerah cukup signifikan. Di beberapa daerah tersebut, jumlah pasien sembuh lebih banyak dibanding kasus baru.
"Ada 16 provinsi yang melaporkan kasus baru di bawah 10, dan 5 provinsi tanpa ada kasus baru. Sementara kasus sembuh cukup signifikan, Bali, misalnya dari 34 kasus baru yang dilaporkan hari ini, 62 orang dinyatakan sembuh, Banten 10 kasus baru 21 sembuh, Kalimantan Timur 7 kasus baru dengan 15 sembuh, Maluku 7 kasus baru dengan 18 sembuh," ujar Yuri.
"Papua Barat 3 kasus baru dengan 12 sembuh. Kemudian kita liat Jambi tanpa ada kasus baru dengan 8 sembuh, Sulawesi Tengah tanpa kasus baru 4 sembuh, Kalimantan Utara tanpa ada kasus baru 2 sembuh, Gorontalo tanpa kasus baru 3 sembuh," tambahnya.
Yuri mengatakan angka kesembuhan nasional 43,2 persen, yang artinya masih lebih rendah dari angka global sebanyak 54,23 persen. Namun, jika dirinci, ada 18 provinsi yang angka kesembuhannya di atas rata-rata dunia.
"Namun kalau kita teliti lebih lanjut pada tiap provinsi maka sebenarnya ada 18 provinsi yang memiliki persentase kesembuhan di atas rata-rata dunia, di atas 54,23 persen. Bahkan 13 provinsi memiliki persentase kesembuhan di atas 70 persen," ujarnya.
Ke-13 provinsi tersebut adalah:
1. Sumatera Barat 81,1% sembuh,
2. Riau 73,5% sembuh,
3. Bengkulu 71,2% sembuh,
4. Lampung 79,3% sembuh,
5. Bangka Belitung 86,8% sembuh,
6. Kepri 81,6% sembuh,
7. Yogyakarta 85,5% sembuh,
8. Kalimantan Barat 81,9% sembuh,
9. Kalimantan Timur 73,3% sembuh,
10. Kalimantan Utara 75,5% sembuh,
11. Sulawesi Tengah 82,3% sembuh,
12. Gorontalo 80,2% sembuh, dan
13. Sulawesi Barat 72,8% sembuh.
Yuri mengatakan saat ini tingkat hunian rumah sakit 55,59% dari kapasitas yang terpakai. Ada 21 provinsi yang tingkat huniannya di bawah 55,59%.
Sementara itu, angka kematian nasional 5,09% dari kasus konfirmasi positif. Yuri mengatakan jumlah tersebut masih di bawah rata-rata data global yang angkanya mencapai 5,28%.
"Ada 23 provinsi yang angka meninggalnya di bawah 5,28 persen, artinya di bawah rata-rata global," ujar dia.