Webinar Open For Public FKIP Universitas Pakuan 2022
UNPAK — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pakuan telah menyelanggarakan Webinar yang diselenggarakan untuk umum, dengan menyusung tema “Kontribusi Pendidikan Dalam SDG’s Untuk Membangun Indeks Pembangunan Manusia Indonesia” secara daring, Rabu (16/02/2022).
Acara tersebut dipandu oleh Annisa Nurramadhani, M.Pd selaku Master of Ceremony, dimoderatori oleh Dr. Rita Istiana, M.Pd (Ketua Prodi Pendidikan Biologi), dihadiri dan diberikan sambutan oleh Dr. Bima Arya Sugiarto (Wali Kota Bogor) juga Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd (Rektor Universitas Pakuan) serta diisi oleh para narasumber yang ahli dibidangnya, diantaranya,
1. Rudy Mashudi, S.T., M.T (Kepala Bappeda Kota Bogor)
2. Dr. Eka Suhardi, M.Si (Dekan FKIP Universitas Pakuan)
Dalam sambutannya Wali Kota Bogor mengatakan, pendidikan sebagai proses berbangsa dan bernegara yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa tujuan berbangsa dan bernegara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yang menjadi landasan untuk mewujudkannya.
Berdasarkan United Nations Development Programme (UNDP) tahun 2020 Kondisi Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia ini masih jauh dari apa yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa, Indonesia berada diurutan ke 107 dari 189 negara, sedangkan berdasarkakn Programme for International Student Assessment (PISA) dirilis pada bulan Desember 2020 data tentang kemampuan pelajar Indonesia ada diurutan ke 72 dari 77 negara yang berhasil di survei.
Tentunya hal tersebut merupakan tugas bagi kita semua, yang dimana sebenarnya bukan karena anggaran atau alokasi dana, melainkan yang pertama kali adalah terkait dengan kualitas tenaga pendidik, selain menambah kualitas pendidik juga perlu adanya penambahan jumlah pendidik.
“saya sepakat bahwa pendidikan ini harus diarahkan kepada upaya pembentukan karakter bukan hanya aspek kompetensi, tetapi juga kreatifitas, inovasi, kemandirian dan juga kepemimpinan”, ujarnya.
Dilanjutkan oleh sambutan dari Rektor Universitas Pakuan menjelaska bahwa ada suatu komitmen global bahwa pendidikan ditujukan untuk semua orang, yang artinya semua penduduk, semua warga berhak mendapatkan pendidikan.
Kemudian pendidikan tidak memandang gender baik pria maupun wanita dan yang terakhir pendidikan tidak boleh membelenggu pikiran siswa, siswa dididik harus berorientasi dalam pembangunan soft skill dan hard skill, sehingga mereka menjadi tumpuan kita untuk dijadikan barometer tentang Indeks Pembangunan Manusia, jelasnya.