Meski begitu, perjuangan anak-anak The MOB cukup luar biasa. Mereka melaju ke perempat final, usai menyisihkan tiga dari 11 peserta di mata lomba drum battle, Kamis (27/8/2015). Pada babak delapan besar, The MOB mengalahkan IYSB’83 Allstar Drummer dari Filipina. Di semifinal, giliran Bahana Suara Garuda dari SMPN 1 Bogor berhasil disingkirkan. Sementara Big Shell harus melewati rintangan dari Al Hidayah dan Red Gate Percussion dari Indonesia.
Pertandingan final berjalan sangat seru. Kedua tim mengeluarkan kemampuan mereka di final drum battle. Dukungan dari penonton membakar adrenalin para pemain The MOB. Namun, hal itu tak membuat mental Big Shell jatuh. Justru mereka terpacu memberikan penampilan terbaiknya. Juri pun memberikan kemenangan bagi Big Shell. Sedangkan The MOB harus puas menduduki posisi runner up. Semua tim mengeluarkan kemampuan maksimal. Baik itu dari kekompakan, koreografi, maupun kemampuan memainkan alat.
”Malam ini semua tim tampil prima. Tidak lagi ada rasa malu, terutama tim Indonesia,” ujar Ketua Panitia Besar SEAMBC 2015, Gatut Susanta.
Sementara itu, Rektor Universitas Pakuan, Dr.H. Bibin Rubini,.M.Pd bangga dengan perjuangan The MOB Fighter. Apalagi, ini keikutsertaan yang pertama kali di kompetisi marching band internasional. Terlebih, tim yang dihadapi memiliki pengalaman dibandingkan timnya.
“Kami ucapkan terima kasih kepada warga Bogor. Tanpa dukungan mereka, anak-anak mustahil bisa melaju ke babak final,” ujarnya. (Sumber: radar bogor/mer)