Unpak dan Belantara Foundation Tingkatkan Literasi Biodiversitas
Kegiatan ini dikemas sebagai bagian dari perayaan Hari Reverse the Red 2025, yang dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 7 Februari 2025.
Kegiatan ini dikemas sebagai bagian dari perayaan Hari Reverse the Red 2025, yang dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 7 Februari 2025.

Nationalgeographic.co.id—Indonesia, sebagai negara megabiodiversity, memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Hal ini didukung oleh posisi geografis dan sejarah geologisnya yang membagi bentang alam Indonesia menjadi tujuh wilayah ekoregion dengan tingkat endemisitas tinggi.
Indonesia memiliki 22 tipe ekosistem alami dengan 98 tipe vegetasi alami, 9,7 persen tumbuhan berbunga; 14 persen satwa mamalia; 8,7 persen satwa reptilia; 6,3 persen satwa amfibi; 18,6 persen fauna burung, serta memiliki 8,9 persen ikan air tawar yang ada di dunia.
Di lautan, hidup 16 persen spesies ikan laut dunia; 38,9 persen spesies mamalia laut; 56,6 persen reptilia laut, serta 10,5 persen spesies karang yang ada di dunia. Tingginya kekayaan kehati ini juga didukung oleh posisi geografis Indonesia yang berada di tengah-tengah Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle), yang merupakan pusat kehati laut dunia.
Namun, kekayaan kehati Indonesia menghadapi ancaman kepunahan akibat alih fungsi lahan hutan, pembangunan infrastruktur, degradasi dan fragmentasi habitat, serangan hama dan penyakit, masuknya jenis-jenis asing invasif, perburuan dan perdagangan ilegal, pencemaran lingkungan, serta perubahan iklim global.
Untuk membantu pelestarian kekayaan kehati, diperlukan inisiatif untuk mendukung upaya pemerintah, seperti penyadartahuan dan edukasi tentang kehati bagi siswa-siswa sekolah di tingkat SLTA. Salah satu inisiatif tersebut adalah Quiz Game berbasis website.
Situs Quiz Game Kehati (keanekaragaman hayati) dirancang dan dibangun oleh para dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan (Unpak) bekerjasama dengan Belantara Foundation. Quiz Game ini diluncurkan di SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor, pada Kamis (6 Februari 2025).
Peluncuran situs Quiz Game Kehati ini merupakan rangkaian program penyadar-tahuan dan edukasi peningkatan literasi keanekaragaman hayati bagi siswa SLTA, sebagai bagian dari implementasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan sejak Oktober 2024 di SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor.
PKM ini dilakukan melalui berbagai kegiatan, yakni kuliah umum, identifikasi jenis hayati di sekitar sekolah, lomba poster dan konten reels Instagram tentang pelestarian kehati, serta permainan interaktif melalui Situs Quiz Game Kehati.
Dr. Dolly Priatna, Ketua kegiatan PKM Hibah Internal Unpak, mengatakan bahwa SMAN 1 Sukaraja dipilih menjadi lokasi kegiatan karena sekolah ini merupakan penerima Penghargaan Adiwiyata yang salah satu misinya meningkatkan kemampuan siswa mengembangkan diri untuk mewujudkan sekolah yang melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup. Namun, pengetahuan dan pemahaman tentang keanekaragaman hayati yang dimiliki siswanya masih kurang dan perlu ditingkatkan.
Dolly juga menyatakan, “kegiatan peluncuran situs Quiz Game Kehati ini merupakan langkah strategis untuk mendorong peningkatan pengetahuan para siswa melalui cara yang menyenangkan dan aplikasi teknologi yang mudah diakses”.
“Kami percaya bahwa mempelajari pengetahun keanekaragaman hayati yang amat kompleks, harus melalui cara yang bisa menjadi pengalaman menarik dan menyenangkan, ujar Dolly. “Kami yakin Quiz Game Kehati yang kami luncurkan ini akan menjadi sebuah cara yang efektif bagi siswa sekolah dan masyarakat umum yang tertarik mempelajari dan memahami keanekaragaman hayati Indonesia”, imbuhnya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Sukaraja, Dra. Emi Rosmiami, mengatakan, “Kami sangat menyambut baik kerjasama Universitas Pakuan dan Belantara Foundation dalam rangkaian kegiatan edukasi literasi keanekaragaman hayati di sekolah kami. Kami melihat siswa-siswi kami sangat antusias dan mulai memahami arti dan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia”.
Isnaeni Fazriah, salah satu siswa SMAN 1 Sukaraja, menyampaikan bahwa program edukasi ini sangat menarik dan mereka bisa belajar banyak tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan sebagainya. “Sekarang kami mulai faham tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan kami berharap bisa mengambil peran untuk melestarikannya”, jelasnya.
Diny Hartiningtiyas, yang mewakili Belantara Foundation, mengatakan bahwa kegiatan ini juga dikemas sebagai bagian dari perayaan Hari Reverse the Red 2025, yang dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 7 Februari 2025.
Tujuan dari Reverse the Red adalah untuk mendorong gerakan global melalui kerja sama dan tindakan strategis untuk memastikan kelangsungan hidup spesies dan ekosistem alami.
“Itulah sebabnya Reverse the Red menyatukan koalisi mitra yang beragam untuk berkolaborasi, meningkatkan aspirasi dan dampak, serta melibatkan semua lapisan masyarakat, untuk mengambil tindakan demi lestarinya keanekaragaman hayati, termasuk kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Pakuan dan Belantara Foundation ini”, tegas Diny.
*Sumber: https://nationalgeographic.grid.id
Nationalgeographic.co.id—Indonesia, sebagai negara megabiodiversity, memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Hal ini didukung oleh posisi geografis dan sejarah geologisnya yang membagi bentang alam Indonesia menjadi tujuh wilayah ekoregion dengan tingkat endemisitas tinggi.
Indonesia memiliki 22 tipe ekosistem alami dengan 98 tipe vegetasi alami, 9,7 persen tumbuhan berbunga; 14 persen satwa mamalia; 8,7 persen satwa reptilia; 6,3 persen satwa amfibi; 18,6 persen fauna burung, serta memiliki 8,9 persen ikan air tawar yang ada di dunia.
Di lautan, hidup 16 persen spesies ikan laut dunia; 38,9 persen spesies mamalia laut; 56,6 persen reptilia laut, serta 10,5 persen spesies karang yang ada di dunia. Tingginya kekayaan kehati ini juga didukung oleh posisi geografis Indonesia yang berada di tengah-tengah Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle), yang merupakan pusat kehati laut dunia.
Namun, kekayaan kehati Indonesia menghadapi ancaman kepunahan akibat alih fungsi lahan hutan, pembangunan infrastruktur, degradasi dan fragmentasi habitat, serangan hama dan penyakit, masuknya jenis-jenis asing invasif, perburuan dan perdagangan ilegal, pencemaran lingkungan, serta perubahan iklim global.
Untuk membantu pelestarian kekayaan kehati, diperlukan inisiatif untuk mendukung upaya pemerintah, seperti penyadartahuan dan edukasi tentang kehati bagi siswa-siswa sekolah di tingkat SLTA. Salah satu inisiatif tersebut adalah Quiz Game berbasis website.
Situs Quiz Game Kehati (keanekaragaman hayati) dirancang dan dibangun oleh para dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan (Unpak) bekerjasama dengan Belantara Foundation. Quiz Game ini diluncurkan di SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor, pada Kamis (6 Februari 2025).
Peluncuran situs Quiz Game Kehati ini merupakan rangkaian program penyadar-tahuan dan edukasi peningkatan literasi keanekaragaman hayati bagi siswa SLTA, sebagai bagian dari implementasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan sejak Oktober 2024 di SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor.
PKM ini dilakukan melalui berbagai kegiatan, yakni kuliah umum, identifikasi jenis hayati di sekitar sekolah, lomba poster dan konten reels Instagram tentang pelestarian kehati, serta permainan interaktif melalui Situs Quiz Game Kehati.
Dr. Dolly Priatna, Ketua kegiatan PKM Hibah Internal Unpak, mengatakan bahwa SMAN 1 Sukaraja dipilih menjadi lokasi kegiatan karena sekolah ini merupakan penerima Penghargaan Adiwiyata yang salah satu misinya meningkatkan kemampuan siswa mengembangkan diri untuk mewujudkan sekolah yang melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup. Namun, pengetahuan dan pemahaman tentang keanekaragaman hayati yang dimiliki siswanya masih kurang dan perlu ditingkatkan.
Dolly juga menyatakan, “kegiatan peluncuran situs Quiz Game Kehati ini merupakan langkah strategis untuk mendorong peningkatan pengetahuan para siswa melalui cara yang menyenangkan dan aplikasi teknologi yang mudah diakses”.
“Kami percaya bahwa mempelajari pengetahun keanekaragaman hayati yang amat kompleks, harus melalui cara yang bisa menjadi pengalaman menarik dan menyenangkan, ujar Dolly. “Kami yakin Quiz Game Kehati yang kami luncurkan ini akan menjadi sebuah cara yang efektif bagi siswa sekolah dan masyarakat umum yang tertarik mempelajari dan memahami keanekaragaman hayati Indonesia”, imbuhnya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Sukaraja, Dra. Emi Rosmiami, mengatakan, “Kami sangat menyambut baik kerjasama Universitas Pakuan dan Belantara Foundation dalam rangkaian kegiatan edukasi literasi keanekaragaman hayati di sekolah kami. Kami melihat siswa-siswi kami sangat antusias dan mulai memahami arti dan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia”.
Isnaeni Fazriah, salah satu siswa SMAN 1 Sukaraja, menyampaikan bahwa program edukasi ini sangat menarik dan mereka bisa belajar banyak tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan sebagainya. “Sekarang kami mulai faham tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan kami berharap bisa mengambil peran untuk melestarikannya”, jelasnya.
Diny Hartiningtiyas, yang mewakili Belantara Foundation, mengatakan bahwa kegiatan ini juga dikemas sebagai bagian dari perayaan Hari Reverse the Red 2025, yang dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 7 Februari 2025.
Tujuan dari Reverse the Red adalah untuk mendorong gerakan global melalui kerja sama dan tindakan strategis untuk memastikan kelangsungan hidup spesies dan ekosistem alami.
“Itulah sebabnya Reverse the Red menyatukan koalisi mitra yang beragam untuk berkolaborasi, meningkatkan aspirasi dan dampak, serta melibatkan semua lapisan masyarakat, untuk mengambil tindakan demi lestarinya keanekaragaman hayati, termasuk kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Pakuan dan Belantara Foundation ini”, tegas Diny.
*Sumber: https://nationalgeographic.grid.id
Nationalgeographic.co.id—Indonesia, sebagai negara megabiodiversity, memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Hal ini didukung oleh posisi geografis dan sejarah geologisnya yang membagi bentang alam Indonesia menjadi tujuh wilayah ekoregion dengan tingkat endemisitas tinggi.
Indonesia memiliki 22 tipe ekosistem alami dengan 98 tipe vegetasi alami, 9,7 persen tumbuhan berbunga; 14 persen satwa mamalia; 8,7 persen satwa reptilia; 6,3 persen satwa amfibi; 18,6 persen fauna burung, serta memiliki 8,9 persen ikan air tawar yang ada di dunia.
Di lautan, hidup 16 persen spesies ikan laut dunia; 38,9 persen spesies mamalia laut; 56,6 persen reptilia laut, serta 10,5 persen spesies karang yang ada di dunia. Tingginya kekayaan kehati ini juga didukung oleh posisi geografis Indonesia yang berada di tengah-tengah Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle), yang merupakan pusat kehati laut dunia.
Namun, kekayaan kehati Indonesia menghadapi ancaman kepunahan akibat alih fungsi lahan hutan, pembangunan infrastruktur, degradasi dan fragmentasi habitat, serangan hama dan penyakit, masuknya jenis-jenis asing invasif, perburuan dan perdagangan ilegal, pencemaran lingkungan, serta perubahan iklim global.
Untuk membantu pelestarian kekayaan kehati, diperlukan inisiatif untuk mendukung upaya pemerintah, seperti penyadartahuan dan edukasi tentang kehati bagi siswa-siswa sekolah di tingkat SLTA. Salah satu inisiatif tersebut adalah Quiz Game berbasis website.
Situs Quiz Game Kehati (keanekaragaman hayati) dirancang dan dibangun oleh para dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan (Unpak) bekerjasama dengan Belantara Foundation. Quiz Game ini diluncurkan di SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor, pada Kamis (6 Februari 2025).
Peluncuran situs Quiz Game Kehati ini merupakan rangkaian program penyadar-tahuan dan edukasi peningkatan literasi keanekaragaman hayati bagi siswa SLTA, sebagai bagian dari implementasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan sejak Oktober 2024 di SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor.
PKM ini dilakukan melalui berbagai kegiatan, yakni kuliah umum, identifikasi jenis hayati di sekitar sekolah, lomba poster dan konten reels Instagram tentang pelestarian kehati, serta permainan interaktif melalui Situs Quiz Game Kehati.
Dr. Dolly Priatna, Ketua kegiatan PKM Hibah Internal Unpak, mengatakan bahwa SMAN 1 Sukaraja dipilih menjadi lokasi kegiatan karena sekolah ini merupakan penerima Penghargaan Adiwiyata yang salah satu misinya meningkatkan kemampuan siswa mengembangkan diri untuk mewujudkan sekolah yang melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup. Namun, pengetahuan dan pemahaman tentang keanekaragaman hayati yang dimiliki siswanya masih kurang dan perlu ditingkatkan.
Dolly juga menyatakan, “kegiatan peluncuran situs Quiz Game Kehati ini merupakan langkah strategis untuk mendorong peningkatan pengetahuan para siswa melalui cara yang menyenangkan dan aplikasi teknologi yang mudah diakses”.
“Kami percaya bahwa mempelajari pengetahun keanekaragaman hayati yang amat kompleks, harus melalui cara yang bisa menjadi pengalaman menarik dan menyenangkan, ujar Dolly. “Kami yakin Quiz Game Kehati yang kami luncurkan ini akan menjadi sebuah cara yang efektif bagi siswa sekolah dan masyarakat umum yang tertarik mempelajari dan memahami keanekaragaman hayati Indonesia”, imbuhnya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Sukaraja, Dra. Emi Rosmiami, mengatakan, “Kami sangat menyambut baik kerjasama Universitas Pakuan dan Belantara Foundation dalam rangkaian kegiatan edukasi literasi keanekaragaman hayati di sekolah kami. Kami melihat siswa-siswi kami sangat antusias dan mulai memahami arti dan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia”.
Isnaeni Fazriah, salah satu siswa SMAN 1 Sukaraja, menyampaikan bahwa program edukasi ini sangat menarik dan mereka bisa belajar banyak tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan sebagainya. “Sekarang kami mulai faham tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan kami berharap bisa mengambil peran untuk melestarikannya”, jelasnya.
Diny Hartiningtiyas, yang mewakili Belantara Foundation, mengatakan bahwa kegiatan ini juga dikemas sebagai bagian dari perayaan Hari Reverse the Red 2025, yang dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 7 Februari 2025.
Tujuan dari Reverse the Red adalah untuk mendorong gerakan global melalui kerja sama dan tindakan strategis untuk memastikan kelangsungan hidup spesies dan ekosistem alami.
“Itulah sebabnya Reverse the Red menyatukan koalisi mitra yang beragam untuk berkolaborasi, meningkatkan aspirasi dan dampak, serta melibatkan semua lapisan masyarakat, untuk mengambil tindakan demi lestarinya keanekaragaman hayati, termasuk kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Pakuan dan Belantara Foundation ini”, tegas Diny.
*Sumber: https://nationalgeographic.grid.id