Unpak Buka Kesempatan Dosen dan Tendik Kembangkan Karir dan Studi Lanjut
Tentunya akademik yang unggul ini tidak akan berjalan jika tidak didukung dari Sumber Daya Manusianya. Jadi kompetensi tidak hanya dosen tapi dari khususnya tenaga kependidikan.
Tentunya akademik yang unggul ini tidak akan berjalan jika tidak didukung dari Sumber Daya Manusianya. Jadi kompetensi tidak hanya dosen tapi dari khususnya tenaga kependidikan.
UNPAK - Universitas Pakuan (Unpak) menggelar bimbingan teknis (Bimtek) terhadap dosen dan tenaga kependidikan yang berlangsung di Gedung Graha Pakuan Siliwangi (GPS) Lantai 10, Kamis, 25 April 2024.
Kegiatan bimbingan teknis ini digelar berkaitan dengan pengembangan karir bagi para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpak.
"Ini dalam rangka peningkatan karir dosen dan tenaga pendidik (tendik), nanti semua data berbasis di sistem. Namun untuk mencapai registrasi tadi harus mempunyai untuk dosen harus memiliki nomor induk nasional dan untuk tendik NITK (Nomor Induk Tenaga Kependidikan)," kata Direktur SDM, Unpak, Edi Rohaedi, S.H., M.H.
Ia menjelaskan, bahwa seluruh dosen dan tendik harus memiliki nomor induk nasional. Sebab hal ini akan mempengaruhi peningkatan jabatan maupun studi lanjut para dosen maupun para tendik.
"Untuk pengembangan karir dosen dalam meningkatkan jabatan akademik, sertifikasi dosen harus punya NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) begitupun untuk tenaga kependidikan harus dikelompokan profesinya, itu pun harus punya nomor induk tenaga kependidikan," ucapnya.
Dengan hal tersebut, semua bisa mengemban karir untuk peningkatan kualifikasi, studi lanjut dan sebagainya. Menurutnya, itu harus dimiliki dan itu berbasis diaplikasi sistem Dikti.
"Kita coba, untuk dosen sudah berjalan lama, baik dosen tetap dan tidak tetap. Nah untuk tendik ini baru kita mulai, tendik pun punya hak, punya kesempatan untuk mengembangkan karirnya, namun belum teregistrasi. Tetapi secara potensinya mereka punya sertifikat profesi dan keahlian, namun ini belum diakui kalau belum punya NITK," ujarnya.
Dikatakan Dr. Edi, seluruh data nantinya akan dikonversi dalam satu data menjadi NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan).
"Jadi tidak ada lagi NiDN, NiDK, NITK, NUP, itu sama penomorannya yang disebut NUPTK, kita mengarah ke sana akan konversi ke sana," kata Dr. Edi.
Dr. Edi menyebutkan, meskipun memiliki karyawan, pegawai atau tendik yang banyak dan memiliki banyak keahlian, namun tidak memiliki NITK, hal itu tidak dapat diakui jika tidak teregistrasi. Sementara, hal itu akan berpengaruh pada proses akreditasi perguruan tinggi maupun program studi.
"Semoga mendapat pemahaman pentingnya tendik punya karir juga untuk pengembangan di dalam melaksanakan tugas di unit kerjanya, mereka berhak untuk mendapatkan pengembangan di bidang kompetensinya, untuk studi lanjut atau mendapat hibah-hibah dari Dikti," harap Direktur SDM.
Sementara itu, Wakil Rektor (Warek) 2 Bidang SDM dan Keuangan, Dr. Ir. Yuary Farradia mengatakan, kegiatan ini terintegrasi dengan bidang akademik untuk menuju perguruan tinggi yang unggul.
"Tentunya akademik yang unggul ini tidak akan berjalan jika tidak didukung dari Sumber Daya Manusianya. Jadi kompetensi tidak hanya dosen tapi dari khususnya tenaga kependidikan," tutur Warek 2.
Mewakili Rektor, Prof. Didik Notosudjono, Warek 1 Bidang Akademik, Prof. Eri Sarimanah membuka dan menyampaikan sambutan terkait kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan itu Prof. Eri mengatakan, bahwa kegiatan tersebut amatlah penting sebagai upaya menjadikan Unpak sebagai perguruan tinggi yang unggul, dalam hal ini melalui pengembangan karir para dosen dan tenaga kependidikan.
"Bagaimana kita semua di lembaga pendidikan, perguruan tinggi dengan infrastruktur yang ada, tata kelola administrasi semua yang ada. Tentu saja untuk mencapai itu semua kita tidak bisa berdiri sendiri, itu semua tidak bisa hanya dilaksanakan oleh dosen, tapi ini adalah kolaborasi kerjasama kita semua, baik itu tendik maupun dosen," kata Prof. Eri.
Prof. Eri berharap agar seluruh dosen dan tendik dapat segera mengurus keperluan registrasi. "Jadi insyaallah, semua bisa segera mengurus terkait dengan jabatan akademik dosennya. Harapannya semua nanti, dari sekarang kita mulai berpikir untuk dosen-dosen muda ini bisa menyandang gelar profesor," ucap Prof. Eri.
Menurutnya, saat ini Unpak melalui akademik tengah berjuang mengusulkan akreditasi perguruan tinggi unggul.
"Insyaallah melalui pendampingan ini, bimtek ini kita akan bisa mengelola, dan menata, sehingga bagian yang diperlukan bisa mendapat nilai," kata Prof. Eri.
Prof. Eri menuturkan, dengan bergulirnya beragam kebijakan, Unpak akan memiliki sebuah tata kelola yang terintegrasi.
"Ini harus dipastikan dosen dan tendik harus terdata dengan benar, karena ini sangat penting terkait dengan verifikasi, kualifikasi dan pengalaman kerja," tuturnya.*
UNPAK - Universitas Pakuan (Unpak) menggelar bimbingan teknis (Bimtek) terhadap dosen dan tenaga kependidikan yang berlangsung di Gedung Graha Pakuan Siliwangi (GPS) Lantai 10, Kamis, 25 April 2024.
Kegiatan bimbingan teknis ini digelar berkaitan dengan pengembangan karir bagi para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpak.
"Ini dalam rangka peningkatan karir dosen dan tenaga pendidik (tendik), nanti semua data berbasis di sistem. Namun untuk mencapai registrasi tadi harus mempunyai untuk dosen harus memiliki nomor induk nasional dan untuk tendik NITK (Nomor Induk Tenaga Kependidikan)," kata Direktur SDM, Unpak, Edi Rohaedi, S.H., M.H.
Ia menjelaskan, bahwa seluruh dosen dan tendik harus memiliki nomor induk nasional. Sebab hal ini akan mempengaruhi peningkatan jabatan maupun studi lanjut para dosen maupun para tendik.
"Untuk pengembangan karir dosen dalam meningkatkan jabatan akademik, sertifikasi dosen harus punya NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) begitupun untuk tenaga kependidikan harus dikelompokan profesinya, itu pun harus punya nomor induk tenaga kependidikan," ucapnya.
Dengan hal tersebut, semua bisa mengemban karir untuk peningkatan kualifikasi, studi lanjut dan sebagainya. Menurutnya, itu harus dimiliki dan itu berbasis diaplikasi sistem Dikti.
"Kita coba, untuk dosen sudah berjalan lama, baik dosen tetap dan tidak tetap. Nah untuk tendik ini baru kita mulai, tendik pun punya hak, punya kesempatan untuk mengembangkan karirnya, namun belum teregistrasi. Tetapi secara potensinya mereka punya sertifikat profesi dan keahlian, namun ini belum diakui kalau belum punya NITK," ujarnya.
Dikatakan Dr. Edi, seluruh data nantinya akan dikonversi dalam satu data menjadi NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan).
"Jadi tidak ada lagi NiDN, NiDK, NITK, NUP, itu sama penomorannya yang disebut NUPTK, kita mengarah ke sana akan konversi ke sana," kata Dr. Edi.
Dr. Edi menyebutkan, meskipun memiliki karyawan, pegawai atau tendik yang banyak dan memiliki banyak keahlian, namun tidak memiliki NITK, hal itu tidak dapat diakui jika tidak teregistrasi. Sementara, hal itu akan berpengaruh pada proses akreditasi perguruan tinggi maupun program studi.
"Semoga mendapat pemahaman pentingnya tendik punya karir juga untuk pengembangan di dalam melaksanakan tugas di unit kerjanya, mereka berhak untuk mendapatkan pengembangan di bidang kompetensinya, untuk studi lanjut atau mendapat hibah-hibah dari Dikti," harap Direktur SDM.
Sementara itu, Wakil Rektor (Warek) 2 Bidang SDM dan Keuangan, Dr. Ir. Yuary Farradia mengatakan, kegiatan ini terintegrasi dengan bidang akademik untuk menuju perguruan tinggi yang unggul.
"Tentunya akademik yang unggul ini tidak akan berjalan jika tidak didukung dari Sumber Daya Manusianya. Jadi kompetensi tidak hanya dosen tapi dari khususnya tenaga kependidikan," tutur Warek 2.
Mewakili Rektor, Prof. Didik Notosudjono, Warek 1 Bidang Akademik, Prof. Eri Sarimanah membuka dan menyampaikan sambutan terkait kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan itu Prof. Eri mengatakan, bahwa kegiatan tersebut amatlah penting sebagai upaya menjadikan Unpak sebagai perguruan tinggi yang unggul, dalam hal ini melalui pengembangan karir para dosen dan tenaga kependidikan.
"Bagaimana kita semua di lembaga pendidikan, perguruan tinggi dengan infrastruktur yang ada, tata kelola administrasi semua yang ada. Tentu saja untuk mencapai itu semua kita tidak bisa berdiri sendiri, itu semua tidak bisa hanya dilaksanakan oleh dosen, tapi ini adalah kolaborasi kerjasama kita semua, baik itu tendik maupun dosen," kata Prof. Eri.
Prof. Eri berharap agar seluruh dosen dan tendik dapat segera mengurus keperluan registrasi. "Jadi insyaallah, semua bisa segera mengurus terkait dengan jabatan akademik dosennya. Harapannya semua nanti, dari sekarang kita mulai berpikir untuk dosen-dosen muda ini bisa menyandang gelar profesor," ucap Prof. Eri.
Menurutnya, saat ini Unpak melalui akademik tengah berjuang mengusulkan akreditasi perguruan tinggi unggul.
"Insyaallah melalui pendampingan ini, bimtek ini kita akan bisa mengelola, dan menata, sehingga bagian yang diperlukan bisa mendapat nilai," kata Prof. Eri.
Prof. Eri menuturkan, dengan bergulirnya beragam kebijakan, Unpak akan memiliki sebuah tata kelola yang terintegrasi.
"Ini harus dipastikan dosen dan tendik harus terdata dengan benar, karena ini sangat penting terkait dengan verifikasi, kualifikasi dan pengalaman kerja," tuturnya.*
UNPAK - Universitas Pakuan (Unpak) menggelar bimbingan teknis (Bimtek) terhadap dosen dan tenaga kependidikan yang berlangsung di Gedung Graha Pakuan Siliwangi (GPS) Lantai 10, Kamis, 25 April 2024.
Kegiatan bimbingan teknis ini digelar berkaitan dengan pengembangan karir bagi para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpak.
"Ini dalam rangka peningkatan karir dosen dan tenaga pendidik (tendik), nanti semua data berbasis di sistem. Namun untuk mencapai registrasi tadi harus mempunyai untuk dosen harus memiliki nomor induk nasional dan untuk tendik NITK (Nomor Induk Tenaga Kependidikan)," kata Direktur SDM, Unpak, Edi Rohaedi, S.H., M.H.
Ia menjelaskan, bahwa seluruh dosen dan tendik harus memiliki nomor induk nasional. Sebab hal ini akan mempengaruhi peningkatan jabatan maupun studi lanjut para dosen maupun para tendik.
"Untuk pengembangan karir dosen dalam meningkatkan jabatan akademik, sertifikasi dosen harus punya NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) begitupun untuk tenaga kependidikan harus dikelompokan profesinya, itu pun harus punya nomor induk tenaga kependidikan," ucapnya.
Dengan hal tersebut, semua bisa mengemban karir untuk peningkatan kualifikasi, studi lanjut dan sebagainya. Menurutnya, itu harus dimiliki dan itu berbasis diaplikasi sistem Dikti.
"Kita coba, untuk dosen sudah berjalan lama, baik dosen tetap dan tidak tetap. Nah untuk tendik ini baru kita mulai, tendik pun punya hak, punya kesempatan untuk mengembangkan karirnya, namun belum teregistrasi. Tetapi secara potensinya mereka punya sertifikat profesi dan keahlian, namun ini belum diakui kalau belum punya NITK," ujarnya.
Dikatakan Dr. Edi, seluruh data nantinya akan dikonversi dalam satu data menjadi NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan).
"Jadi tidak ada lagi NiDN, NiDK, NITK, NUP, itu sama penomorannya yang disebut NUPTK, kita mengarah ke sana akan konversi ke sana," kata Dr. Edi.
Dr. Edi menyebutkan, meskipun memiliki karyawan, pegawai atau tendik yang banyak dan memiliki banyak keahlian, namun tidak memiliki NITK, hal itu tidak dapat diakui jika tidak teregistrasi. Sementara, hal itu akan berpengaruh pada proses akreditasi perguruan tinggi maupun program studi.
"Semoga mendapat pemahaman pentingnya tendik punya karir juga untuk pengembangan di dalam melaksanakan tugas di unit kerjanya, mereka berhak untuk mendapatkan pengembangan di bidang kompetensinya, untuk studi lanjut atau mendapat hibah-hibah dari Dikti," harap Direktur SDM.
Sementara itu, Wakil Rektor (Warek) 2 Bidang SDM dan Keuangan, Dr. Ir. Yuary Farradia mengatakan, kegiatan ini terintegrasi dengan bidang akademik untuk menuju perguruan tinggi yang unggul.
"Tentunya akademik yang unggul ini tidak akan berjalan jika tidak didukung dari Sumber Daya Manusianya. Jadi kompetensi tidak hanya dosen tapi dari khususnya tenaga kependidikan," tutur Warek 2.
Mewakili Rektor, Prof. Didik Notosudjono, Warek 1 Bidang Akademik, Prof. Eri Sarimanah membuka dan menyampaikan sambutan terkait kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan itu Prof. Eri mengatakan, bahwa kegiatan tersebut amatlah penting sebagai upaya menjadikan Unpak sebagai perguruan tinggi yang unggul, dalam hal ini melalui pengembangan karir para dosen dan tenaga kependidikan.
"Bagaimana kita semua di lembaga pendidikan, perguruan tinggi dengan infrastruktur yang ada, tata kelola administrasi semua yang ada. Tentu saja untuk mencapai itu semua kita tidak bisa berdiri sendiri, itu semua tidak bisa hanya dilaksanakan oleh dosen, tapi ini adalah kolaborasi kerjasama kita semua, baik itu tendik maupun dosen," kata Prof. Eri.
Prof. Eri berharap agar seluruh dosen dan tendik dapat segera mengurus keperluan registrasi. "Jadi insyaallah, semua bisa segera mengurus terkait dengan jabatan akademik dosennya. Harapannya semua nanti, dari sekarang kita mulai berpikir untuk dosen-dosen muda ini bisa menyandang gelar profesor," ucap Prof. Eri.
Menurutnya, saat ini Unpak melalui akademik tengah berjuang mengusulkan akreditasi perguruan tinggi unggul.
"Insyaallah melalui pendampingan ini, bimtek ini kita akan bisa mengelola, dan menata, sehingga bagian yang diperlukan bisa mendapat nilai," kata Prof. Eri.
Prof. Eri menuturkan, dengan bergulirnya beragam kebijakan, Unpak akan memiliki sebuah tata kelola yang terintegrasi.
"Ini harus dipastikan dosen dan tendik harus terdata dengan benar, karena ini sangat penting terkait dengan verifikasi, kualifikasi dan pengalaman kerja," tuturnya.*