UKM Kelola Data Transaksi dan Promosi di Tengah Pademi Covid-19
Dosen Prodi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Bogor, Kotim Subandi (kanan) bersama tim melakukan kegiatan PKM membantu pelaku UKM Lasagna Mozarella Ummy Hunny. Foto/IST
Dosen Unpak Bantu UKM Kelola Data Transaksi dan Promosi
UNPAK – Sejumlah dosen Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan (Unpak) Bogor melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di tengah pandemi COVID-19.
Tim yang terdiri dari enam orang tersebut membantu membuat perancangan aplikasi manajemen persediaan pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk meningkatkan omzet penjualan.
Salah satu anggota tim PKM, Kotim Subandi mengatakan, dia bersama lima rekannya, Syarif Hidayatullah, Adriana Sari Aryani, Irma Anggraeni, Mulyati, dan Irfan Wahyudi, memilih UKM di bidang kuliner sebagai mitra, yakni Lasagna Mozarella Ummy Hunny yang berlokasi di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
PKM dilakukan sejak Mei 2020 yang diawali dengan beberapa kali pertemuan via daring dan kunjungan observasi usaha langsung ke lokasi UKM sebagai tahap inventarisasi data.
"Tim dosen kemudian merancang model pencatatan pembelian, penjualan, dan juga membantu dalam pencatatan stok barang.
Tim PKM juga membantu dalam membuatkan desain logo baru, akun Instagram, akun Shopee, desain banner, dan desain brosur," kata Kotim Subandi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/10/2020).
Ia menjelaskan, PKM dilatarbelakangi situasi pandemi COVID-19 yang menyebabkan dampak signifikan terhadap usaha UKM. Tidak beroperasinya kafé dan toko kue selama masa PSBB, berdampak terhadap penjualan UKM sebagai supplier consignment.
Seperti halnya Lasagna Mozarella Ummy Hunny yang biasanya melakukan penjualan offline dengan memasok kafe dan toko kue, tiba-tiba tidak lagi mendapat pesanan.
Keadaan itu memaksa pelaku usaha beralih ke penjualan secara online. Karena itu, diperlukan sistem pencatatan persediaan yang akurat dan sarana/media marketing yang mumpuni, sehingga dapat meningkatkan omzet penjualan.
"Tim PKM berharap dengan dibuatkan desain logo baru serta beberapa akun untuk mendukung penjualan, bisa menaikkan nilai jual produk PKM dan menjangkau pangsa pasar yang lebih luas," kata Kotim.
Sementara itu, pemilik usaha kuliner Lasagna "Ummy Hunny", Fitri Meutia mengatakan, mulai merintis usaha pada Januari 2019. Dia sengaja memilih usaha ini karena sesuai dengan hobi dan keahliannya di bidang kuliner.
"Berawal dari masakan rumahan (home made) dan di-support oleh keluarga dan orang-orang sekitar yang diawali dengan pembagian tester produk," katanya.
Produk Lasagna dipilih karena masih belum banyak produk sejenis yang dipasarkan secara luas dengan harga terjangkau. Meski harganya bersaing, kata Fitri, bahan-bahan yang digunakan berkualitas segar, alami, dan halal.