Ribuan Mahasiswa Baru Unpak Ikut PPBN T.A 2023-2024
Universitas Pakuan selenggarakan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) tahun 2023 yang digelar di Lapangan Asrama Pusdikzi, Lawang Gintung, Kota Bogor, Senin, 11 September 2023.
Universitas Pakuan selenggarakan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) tahun 2023 yang digelar di Lapangan Asrama Pusdikzi, Lawang Gintung, Kota Bogor, Senin, 11 September 2023.
Pada pelaksanaan PPBN tahun akademik 2023/2024 ini, Unpak bekerjasama dengan Pusdikzi PUSZIAD TNI AD.
Kegiatan PPBN 2023 ini dibingkai dengan tema "Penguatan Inovasi Untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional" yang diikuti oleh 2827 mahasiswa baru Unpak.
Jumlah mahasiswa baru Unpak tersebut terdiri dari beberapa fakultas, diantaranya: Fakultas Hukum (FH) 305 mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 752 mahasiswa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 191 mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) 577 mahasiswa, Fakultas Teknik (FT) 231 mahasiswa, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 477 mahasiswa, Sekolah Pascasarjana 189 mahasiswa, dan Sekolah Vokasi 105 mahasiswa.
Rektor Unpak Prof. Didik Notosudjono mengatakan di era globalisasi ini banyak tantangan bagi negera Indonesia, oleh karena itu seluruh komponen anak bangsa, khususnya kaum muda sudah selayaknya wajib memiliki pemahaman yang sama tentang kesadaran berbangsa dan bernegara.
"Jika rakyat Indonesia tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang tidak menguntungkan, terutama dalam menyiapkan diri dari gangguan luar dan dalam menghadapi daya saing bangsa secara internasional," kata rektor saat upacara pembukaan PPBN 2023.
Rektor menyebutkan, saat ini masih ada kecenderungan masyarakat yang menafsirkan bahwa bela negara diartikan sebagai militerisme dan menganggap itu merupakan domain aparat.
"Bela negara bukanlah domain aparat saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua warga negara sebagai komponen bangsa," sebut rektor.
Lalu, rektor menjelaskan, membela negara tidak harus dalam wujud perang atau angkat senjata, tetapi dapat dilakukan dengan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi dan inovatif, baik pada tingkat nasional maupun internasional.
Selain itu, menurut rektor, belajar dengan tekun, melalui kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler dan menghindari kegiatan-kegiatan yang negatif merupakan sebuah tindakan bela negara.
"Ikut mengamankan lingkungan sekitar, membantu korban bencana, menjaga kebersihan, mencegah bahaya narkoba, mencegah adanya kekerasan, bullying, mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok, cinta produksi dalam negeri, melestarikan budaya Indonesia dan sebagainya," kata rektor melanjutkan.
Kesadaran berbangsa dan bernegara, memiliki makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), harus mempunyai sikap dan perilaku yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan dan kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan negara.
"Saya berharap mahasiswa Universitas Pakuan dapat memiliki pemahaman yang sama tentang bela negara, memiliki karakter (sikap) perilaku sebagai warga negara yang cinta tanah air," harap rektor.
Rektor menambahkan, agar para mahasiswa baru Unpak tersebut mampu memegang teguh kesadaran dalam berbangsa dan bernegara, serta kooperatif dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi "Memiliki kompetensi, berperan aktif dalam upaya memajukan bangsa sesuai dengan profesi dan kemampuannya, mampu melahirkan inovasi-inovasi dalam semua bidang dan memiliki daya saing yang kuat dalam menghadapi peluang dan tantangan di tingkat internasional," tambah rektor.***
Pada pelaksanaan PPBN tahun akademik 2023/2024 ini, Unpak bekerjasama dengan Pusdikzi PUSZIAD TNI AD.
Kegiatan PPBN 2023 ini dibingkai dengan tema "Penguatan Inovasi Untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional" yang diikuti oleh 2827 mahasiswa baru Unpak.
Jumlah mahasiswa baru Unpak tersebut terdiri dari beberapa fakultas, diantaranya: Fakultas Hukum (FH) 305 mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 752 mahasiswa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 191 mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) 577 mahasiswa, Fakultas Teknik (FT) 231 mahasiswa, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 477 mahasiswa, Sekolah Pascasarjana 189 mahasiswa, dan Sekolah Vokasi 105 mahasiswa.
Rektor Unpak Prof. Didik Notosudjono mengatakan di era globalisasi ini banyak tantangan bagi negera Indonesia, oleh karena itu seluruh komponen anak bangsa, khususnya kaum muda sudah selayaknya wajib memiliki pemahaman yang sama tentang kesadaran berbangsa dan bernegara.
"Jika rakyat Indonesia tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang tidak menguntungkan, terutama dalam menyiapkan diri dari gangguan luar dan dalam menghadapi daya saing bangsa secara internasional," kata rektor saat upacara pembukaan PPBN 2023.
Rektor menyebutkan, saat ini masih ada kecenderungan masyarakat yang menafsirkan bahwa bela negara diartikan sebagai militerisme dan menganggap itu merupakan domain aparat.
"Bela negara bukanlah domain aparat saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua warga negara sebagai komponen bangsa," sebut rektor.
Lalu, rektor menjelaskan, membela negara tidak harus dalam wujud perang atau angkat senjata, tetapi dapat dilakukan dengan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi dan inovatif, baik pada tingkat nasional maupun internasional.
Selain itu, menurut rektor, belajar dengan tekun, melalui kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler dan menghindari kegiatan-kegiatan yang negatif merupakan sebuah tindakan bela negara.
"Ikut mengamankan lingkungan sekitar, membantu korban bencana, menjaga kebersihan, mencegah bahaya narkoba, mencegah adanya kekerasan, bullying, mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok, cinta produksi dalam negeri, melestarikan budaya Indonesia dan sebagainya," kata rektor melanjutkan.
Kesadaran berbangsa dan bernegara, memiliki makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), harus mempunyai sikap dan perilaku yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan dan kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan negara.
"Saya berharap mahasiswa Universitas Pakuan dapat memiliki pemahaman yang sama tentang bela negara, memiliki karakter (sikap) perilaku sebagai warga negara yang cinta tanah air," harap rektor.
Rektor menambahkan, agar para mahasiswa baru Unpak tersebut mampu memegang teguh kesadaran dalam berbangsa dan bernegara, serta kooperatif dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi "Memiliki kompetensi, berperan aktif dalam upaya memajukan bangsa sesuai dengan profesi dan kemampuannya, mampu melahirkan inovasi-inovasi dalam semua bidang dan memiliki daya saing yang kuat dalam menghadapi peluang dan tantangan di tingkat internasional," tambah rektor.***
Pada pelaksanaan PPBN tahun akademik 2023/2024 ini, Unpak bekerjasama dengan Pusdikzi PUSZIAD TNI AD.
Kegiatan PPBN 2023 ini dibingkai dengan tema "Penguatan Inovasi Untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional" yang diikuti oleh 2827 mahasiswa baru Unpak.
Jumlah mahasiswa baru Unpak tersebut terdiri dari beberapa fakultas, diantaranya: Fakultas Hukum (FH) 305 mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 752 mahasiswa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 191 mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) 577 mahasiswa, Fakultas Teknik (FT) 231 mahasiswa, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 477 mahasiswa, Sekolah Pascasarjana 189 mahasiswa, dan Sekolah Vokasi 105 mahasiswa.
Rektor Unpak Prof. Didik Notosudjono mengatakan di era globalisasi ini banyak tantangan bagi negera Indonesia, oleh karena itu seluruh komponen anak bangsa, khususnya kaum muda sudah selayaknya wajib memiliki pemahaman yang sama tentang kesadaran berbangsa dan bernegara.
"Jika rakyat Indonesia tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang tidak menguntungkan, terutama dalam menyiapkan diri dari gangguan luar dan dalam menghadapi daya saing bangsa secara internasional," kata rektor saat upacara pembukaan PPBN 2023.
Rektor menyebutkan, saat ini masih ada kecenderungan masyarakat yang menafsirkan bahwa bela negara diartikan sebagai militerisme dan menganggap itu merupakan domain aparat.
"Bela negara bukanlah domain aparat saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua warga negara sebagai komponen bangsa," sebut rektor.
Lalu, rektor menjelaskan, membela negara tidak harus dalam wujud perang atau angkat senjata, tetapi dapat dilakukan dengan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi dan inovatif, baik pada tingkat nasional maupun internasional.
Selain itu, menurut rektor, belajar dengan tekun, melalui kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler dan menghindari kegiatan-kegiatan yang negatif merupakan sebuah tindakan bela negara.
"Ikut mengamankan lingkungan sekitar, membantu korban bencana, menjaga kebersihan, mencegah bahaya narkoba, mencegah adanya kekerasan, bullying, mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok, cinta produksi dalam negeri, melestarikan budaya Indonesia dan sebagainya," kata rektor melanjutkan.
Kesadaran berbangsa dan bernegara, memiliki makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), harus mempunyai sikap dan perilaku yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan dan kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan negara.
"Saya berharap mahasiswa Universitas Pakuan dapat memiliki pemahaman yang sama tentang bela negara, memiliki karakter (sikap) perilaku sebagai warga negara yang cinta tanah air," harap rektor.
Rektor menambahkan, agar para mahasiswa baru Unpak tersebut mampu memegang teguh kesadaran dalam berbangsa dan bernegara, serta kooperatif dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi "Memiliki kompetensi, berperan aktif dalam upaya memajukan bangsa sesuai dengan profesi dan kemampuannya, mampu melahirkan inovasi-inovasi dalam semua bidang dan memiliki daya saing yang kuat dalam menghadapi peluang dan tantangan di tingkat internasional," tambah rektor.***