Program KKN Jadi Sorotan, Ini Pesan Warek III Universitas Pakuan
UNPAK — Wakil Rektor III, Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan di Universitas Pakuan (Unpak), Prof. Eri Sarimanah tanggapi pemberitaan yang tengah jadi sorotan publik soal program Kuliah Kerja Nyata (KKN) beberapa waktu lalu.
Dalam pemberitaan yang beredar di media sosial, saat melakukan KKN di sebuah desa, sejumlah mahasiswa melakukan aksi kurang terpuji. Terkait itu, Prof. Eri mengatakan, dalam melaksanakan program KKN, semua pihak perlu mengetahui poin-poin penting untuk mengimplementasikan kegiatan tersebut.
Menurut wanita yang tengah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum II, Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI) ini, program KKN tematik atau KKN harus diketahui terlebih dahulu tujuannya. Hakikatnya, untuk apa program ini diselenggarakan. Apapun itu jika kembali ke tujuan, semua akan menyadari dan dijalankan dengan sepenuh hati.
“Kiranya tidak perlu lagi kejadian-kejadian yang kurang baik muncul. Itu salah satu stuktur dari program perkuliahan,” kata Prof. Eri dikutip Unpak.ac.id dari JabarOnline.com, Senin, 10 Juli 2023.
Kemudian, Prof. Eri menuturkan, dengan bergulirnya MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka), program KKN sangat mendukung untuk implementasi MKBM. Sebab, tujuan program tersebut dilaksanakan untuk mengasah beragam kemampuan mahasiswa.
“Dari KKN ini bertujuan untuk melatih soft skill, bagaimana membangun kemitraan, kerja sama antar tim dengan lintas ilmu berpadu dalam satu kelompok, di situ akan muncul jiwa leadership,” tuturnya.
Dengan program KKN, mahasiswa akan mencoba mengaplikasikan beragam keilmuaannya dalam memecah permasalahan yang ada di masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga dapat membantu untuk mengangkat berbagai potensi dan pembangunan di desa.
“Saya kira komitmen pertama harus dimiliki oleh mahasiswa, apa yang harus kita lakukan dengan potensi kita, bagaimana potensi desa, karena KKN itu bukan di tempat yang nyaman-nyaman. Justru kita datang ke desa untuk membantu wilayah yang memerlukan uluran tangan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial,” ujarnya.
Lalu, Prof. Eri menyebut, agar tidak ada aksi yang kurang pantas saat melakukan KKN, mahasiswa di perguruan tinggi diminta untuk kembali pada komitmen dan kesadaran diri untuk apa program KKN dilaksanakan.
“Nah di situ adalah bagaimana membangun kebersamaan, bagaimana hal-hal yang menodai kebersamaan itu, nilai-nilai karakter positif yang harus dibangun, sehingga menunjukan citra positif. Itu yang harus dikuatkan, dikukuhkan,” ujarnya.
Prof. Eri menjelaskan, di Universitas Pakuan, KKN sudah berjalan sejak lama di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Hasilnya sejauh ini sudah sangat positif, bahkan kerap mendapatkan beragam apresisasi dari pemerintah.
Dalam melaksanakan program KKN, para mahasiswa Unpak diberikan pendampingan terlebih dahulu, diberi pelatihan untuk membuat program kerja, dibekali beragam keterampilan, dan survei lokasi daerah guna mengetahui potensi desa yang ada.
“Mahasiswa diminta untuk memperkuat karakter guna menjaga nama baik diri dan lembaga. Kami tidak pernah mendengar kabar kurang baik terkait mahasiswa Unpak, karena pembekalan yang diberikan untuk menghasilkan dampak positif bagi mahasiswa, masyarakat dan nama baik lembaga,” ucapnya.
Bahkan, program KKN yang dilakukan mahasiswa Unpak, telah mendapat nilai positif dari masyarakat. Prof. Eri mengatakan, sebab para mahasiswa yang melaksanakan KKN dinilai telah berhasil mengangkat potensi-potensi yang ada di masyarakat.
Tidak hanya itu, Prof. Eri mengungkapkan, bahwa pengetahuan, keterampilan dan sikap tidak hanya bisa didapat di perguruan tinggi. Namun, hal tersebut juga bisa diperoleh di tengah masyarakat. Dengan pembekalan seperti itu, mahasiswa akan mampu menghadapi beragam permasalahan di masyarakat.
“Ketika permasalahan muncul kita bisa menghadapainya,” ucapnya.
Dengan beredarnya pemberitaan kurang baik soal KKN, Prof. Eri meminta, agar masyarakat tidak alergi ketika ada mahasiswa dan bisa menerima mahasiwa dengan baik.
“Sebab di situ banyak kontribusi dari mahasiswa untuk mengatasi permasalahan dan memberikan masukan guna mengangkat potensi yang ada di masyarakat dengan keilmuan yang dimiliki oleh para mahasiswa,” pungkasnya.