PkM Dosen Unpak "Edukasi dan Praktik Kewirausahaan Digital"
Pelaku Industri Rumahan di Kota Bogor Dilatih Kewirausahaan Digital
UNPAK — Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020 telah menyebabkan krisis di hampir semua sektor kegiatan ekonomi, salah satunya industri rumahan. Kemangi Seruni dan Sintasan Handmade adalah dua dari pelaku industri rumahan di Kota Bogor, Jawa Barat yang mengalami penurunan omzet semenjak pandemi.
Kemangi Seruni memasarkan produk makanan dan Sintasan Handmade berupa produk kerajinan tangan. Kedua industri rumahan yang dikelola oleh ibu-ibu rumah tangga ini, sejak memulai usaha pada 2018 silam memasarkan produknya dengan mendatangi pelanggan dari pintu ke pintu.
Kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan pemerintah pada masa pandemi membuat pelanggan melakukan physical distancing dan mengurangi aktivitas ekonomi. Kondisi ini berdampak pada pemasaran produk Kemangi Seruni dan Sintasan Handmade.
Permasalahan yang dihadapi Kemangi Seruni dan Sintasan Handmade melatarbelakangi dosen-dosen Universitas Pakuan Bogor melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan memberikan edukasi dan praktik kewirausahaan digital (digital entrepreneurship). Pelaku UMKM dilatih menerapkan strategi pemasaran digital dalam menjalankan usaha mereka.
"Kegiatan PkM dilaksanakan selama 3 hari dengan materi-materi yang meliputi pengenalan kewirausahaan digital, teknologi informasi dan komunikasi, pencarian informasi menggunakan internet, desain konten pemasaran digital, dan pemasaran produk melalui media sosial," kata Ketua Tim PkM Universitas Pakuan Bogor Boldson Herdianto Situmorang, Sabtu (2/10/2021).
Kegiatan PkM yang difasilitasi serta mendapat dukungan finansial dari Yayasan Pakuan Siliwangi ini, telah berhasil memberikan pemahaman kepada ibu-ibu rumah tangga dalam memasarkan produk Kemangi Seruni dan Sintasan Handmade melalui media sosial. Hal itu diketahui dari rata-rata nilai pre-test 77,08 dan post-test 91,67 atau ada kenaikan pemahaman sekitar 14,59.
"Kenaikan tersebut menunjukkan adanya peningkatan angka pemahaman dan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga terhadap pemasaran digital. Kegiatan PkM ini telah mampu mengembangkan kewirausahaan digital bagi Kemangi Seruni dan Sintasan Handmade sehingga akan meningkatkan omzet penjualan dan mewujudkan pelaku industri rumahan yang sejahtera," katanya.(cip)