UNPAK – Mengawali Webinar, Yenti mengatakan bahwa pemuda sebagai agent of change memiliki peran untuk merubah dengan tetap mencapai sasaran pembangunan berkelanjutan di era pandemi covid 19.
Pemuda yang akrab dengan digital dan internet things sangat berperan dalam mempengaruhi publik Selain itu, Mahasiswa yang tanggap terhadap tekologi dan digital diharapkan bersikap kritis objektif dan konstruktif, bisa memahami permasalahan, ikut mengikuti perkembangan yang ada, termasuk perkembangan sosial terutama di era pandemi COVID 19.
“Kebebasan berpendapat dan berekspresi perlu di perhatikan batasannya,” sambung Beka. Memukul aparat, ujaran kebencian, hoax, menyerang fasilitas umum. Merupakan tindakan pidana.
Sebagai generasi penerus bangsa, para pemuda diharapkan mampu berekspresi dengan baik dan substantif. Pesan yang ingin disampaikan kepada pemerintah dapat dilakukan dengan cara damai tanpa merusak dan melakukan kekerasan.
Sherly menambahkan, para peneliti sosial sepakat bahwa dampak COVID 19 tidak hanya masalah kesehatan melainkan juga ekonomi. Kelompok yang dapat bertahan dalam kondisi ini adalah para pemuda. Selain itu, pemuda dapat menawarkan masa depan terutama dalam hal teknologi dan internet things.
Menutup webinar, Beka berharap bahwa pemuda dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus responsif terhadap kondisi sosial terkini.
Pemuda harus mampu menjadi agent of change terutama terkait pemajuan HAM di Indonesia. Komnas HAM sebagai pengampu HAM di Indonesia tidak dapat bekerja sendiri, kerjasama dari pemuda dan mahasiswa sangat dibutuhkan untuk membumikan HAM di Indonesia, tukas Beka. (Feri/LY)