"Menyelamatkan Demokrasi" Oleh Raden Romy Achmad Ramdhan
Indonesia dipuja sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara. Percontohan bagi negara lain. Memiliki ideologi Pancasila yang melembaga. Menjadi karakter, nafas dan falsafah hidup bangsa.
R. Romy Achmad Ramdhan
UNPAK - Kemajemukan mempesona. Beragam suku, etnis, bahasa, agama dan kepercayaan. Dikelola dan tumbuh atas ide-ide brilyan pendiri bangsa. Sebutlah Soekarno, Hatta, Yamin dan Soepomo. Tokoh besar yang menggoreskan makna pada ke-Indonesia-an.
Demokrasi yang dielu-elukan kini terancam. Lautan aksi penolakan oleh mahasiswa dan pelajar atas RUU revisi UU KPK, RUU KUH Pid dan RUU Pertanahan misalnya, menggugat cara hidup berdemokrasi kita.
Bagaimana terdapat proses diam-diam berselimut representasi rakyat, bekerja hendak mengesahkan berbagai undang-undang yang sangat penting menakar kehidupan publik. Partisipasi publik mengalami defisit. Nyaris bangkrut apabila tidak ada perubahan.
Defisit Demokrasi Reformasi 1998 ditebus dengan darah mahasiswa. Melahirkan pemilu demokratis di pasca orde baru. Harapan bagusnya sistem pemilu kita di awal reformasi, banyak ditiru negara lain. menjadi proyek percontohan demokrasi.
Sangat disayangkan hal di atas tidak bertahan lama, kini setelah melewati beberapa dekade penerapan demokrasi di Indonesia mengalami penurunan signifikan seiring dengan munculnya berbagai permasalahan yang mendera negeri ini.
Mulai dari kasus korupsi yang seolah tiada habisnya dimana diantaranya banyak sekali oknum anggota DPR dan oknum pengurus partai politik terlibat kasus suap dan korupsi tertangkap tangan oleh KPK.
Sehingga membuat publik menangis...
Penulis: Raden Romy Achmad Ramdhan, A.Md, S.H Mantan Jurnalis, Penulis dan Karyawan FH Unpak