Hari Jadi Bogor Akan Hadirkan Pameran Sejarah Pakuan Pajajaran
UNPAK - Peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-538 yang jatuh pada Rabu (3/6/2020) mendatang akan turut dimeriahkan dengan Seminar dan Pameran Bogor Kota Pusaka Warisan Budaya Bangsa.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan Seminar yang akan digelar Rabu (18/3/2020) di Gedung Graha Pakuan Siliwangi, Universitas Pakuan. Acara ini menargetkan 500 peserta dari mahasiswa, pendidik, dan umum.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Rektor Unpak Bogor Bibin Rubini, Tokoh Seni Budaya Jawa Barat Lutfi Yondri, dan Ketua Balai Arkeolog Jawa Barat Dedi Mulyadi yang juga merupakan mantan Bupati Purwakarta.
"Peserta umum cukup membayar Rp150 ribu dan Mahasiswa membayar Rp100 ribu. Biaya pendaftaran ini untuk sertifikat, snack, buku panduan dan ada doorprize," ujar penggagas acara, Derry M. Yusuf dari Yayasan Palataran Pakujajar Sipatahunan (YPPS).
Setelah seminar, dilanjutkan dengan acara pameran yang dibuka dari Rabu (3/6/2020) sampai Senin (14/6/2020) atau selama 12 hari di Kantor YPPS di Jalan Loader, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Sesuai dengan judul pameran, yakni Bogor Kota Pusaka Warisan Budaya Bangsa, pihaknya akan memamerkan koleksi barang khas sejarah Pakuan Pajajaran yang usianya sudah ratusan tahun.
Barang-barang tersebut mulai dari peralatan pertanian, peralatan masak Sunda, batik, lukisan, benda pusaka seperti Kujang, Keris Pajajaran, Gobang (Pedang) dan masih banyak lagi. Semua koleksi barang antik ini didapat dari para kolektor benda pusaka Ki Iman Sobar Cipaku.
"Pameran kami buka secara free dan bebas untuk umum dengan target 200 pengunjung perhari. Kami kerja sama juga sama Disdik untuk anak anak sekolah ke sini, karena tujuan pameran kami untuk mengedukasi generasi muda yang merupakan bagian dari Pusaka Bogor sebagai penerus perjuangan bangsa ini," kata Derry.
Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, Pemerintah Kota Bogor mendukung Seminar dan Pameran yang digelar YPPS untuk peringatan HJB.
Ia meminta agar kegiatan seminar dan pameran harus mampu merubah pandangan, sikap hidup para peserta dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu atau dari yang tidak suka menjadi suka sehingga muncul rasa ingin memiliki dan tanggung jawab melestarikan budaya Sunda.
"Saya setuju dan dukung acara yang tujuannya memelihara budaya Bogor," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya pun menunjuk beberapa dinas untuk terlibat dan mengawal kegiatan ini. Sebut saja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Dinas Pendidikan (Disdik), BUMD dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Saya minta ASN bantu promosi kegiatan ini bisa sukses, lancar dan jadi tempat belajar masyarakat tahu tentang sejarah Bogor," katanya.