Alumni Inspiratif: Keteguhan Hati Hantarkan Sang Adik Jadi Sarjana
Waktu itu aku sadar, satu-satunya cara mengubah nasib keluarga adalah dengan pendidikan. Jadi, aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
Waktu itu aku sadar, satu-satunya cara mengubah nasib keluarga adalah dengan pendidikan. Jadi, aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
UNPAK – Sebuah kisah inspiratif datang dari Influencer asal Bogor, Mila Alawiyah. Ia adalah seorang kakak yang berjuang demi mengubah nasib keluarganya.
Dengan tekad kuat dan semangat pantang menyerah, Mila Alawiyah berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi, meski awalnya hanya bermodal hasil menggadaikan motor sang ayah. Perjuangan tersebut akhirnya mengantarkan sang adik untuk menjadi sarjana.
“Kalau dulu Bapak tidak nekad menggadaikan motor, mungkin aku tidak akan bisa mengantar adikku sampai ke tahap ini,” ungkap Mila melalui Instagram resminya @milaalawiyahh.
Berasal dari keluarga sederhana, Mila, yang tak mau menyerah pada keterbatasan, memutuskan untuk melanjutkan kuliah meski hanya bermodal Rp3 juta dari hasil gadai motor.
Mila bercerita, saat itu kondisi ekonomi keluarga serba pas-pasan, ia mendaftar di Universitas Pakuan, memilih jurusan dengan biaya paling terjangkau dan sistem pembayaran yang bisa dicicil.
Namun, perjalanan menjadi seorang mahasiswa tidaklah mudah. Untuk menyambung hidup dan membayar biaya kuliah, ia harus bekerja keras, mulai dari menjual keripik pisang hingga melakukan berbagai pekerjaan serabutan.
Semua itu ia lakukan sambil tetap berusaha mempertahankan prestasi akademiknya.
“Waktu itu aku sadar, satu-satunya cara mengubah nasib keluarga adalah dengan pendidikan. Jadi, aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang ada,” katanya.
Berbekal tekad dan kerja keras, ia berhasil menyelesaikan pendidikan D3 tepat waktu.
Tak berhenti di situ, ia melanjutkan ke jenjang S1 dengan dukungan beasiswa penuh hingga akhirnya meraih gelar sarjana. Perjalanan ini, katanya, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membuka jalan bagi adiknya.
Sang adik, Rizkia Pebriyanti, kini telah lulus tepat waktu, sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa perjuangan sang kakak yang tidak sia-sia.
Dalam pesannya, Mila mengingatkan agar adiknya untuk terus melangkah maju dan tidak menyia-nyiakan apa yang telah diperjuangkan.
“Mungkin kamu merasa semua ini mudah. Tapi ini adalah hasil dari perjuangan panjang. Masa depan ada di tanganmu sekarang. Jangan pernah menyerah,” pesannya kepada sang adik.
Kisah ini adalah bukti bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi.
Dengan tekad, kerja keras, dan dukungan keluarga, semua hal yang tampak mustahil dapat menjadi nyata.
“Aku ingin menjadi generasi yang bermanfaat untuk banyak orang dan membuka lapangan pekerjaan,” tutup Mila, penuh harap.
Universitas Pakuan menjadi saksi dari perjalanan penuh perjuangan tersebut.
Mila tidak hanya berhasil mengubah nasib keluarganya tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang tentang arti sebuah kerja keras dan pengorbanan.
UNPAK – Sebuah kisah inspiratif datang dari Influencer asal Bogor, Mila Alawiyah. Ia adalah seorang kakak yang berjuang demi mengubah nasib keluarganya.
Dengan tekad kuat dan semangat pantang menyerah, Mila Alawiyah berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi, meski awalnya hanya bermodal hasil menggadaikan motor sang ayah. Perjuangan tersebut akhirnya mengantarkan sang adik untuk menjadi sarjana.
“Kalau dulu Bapak tidak nekad menggadaikan motor, mungkin aku tidak akan bisa mengantar adikku sampai ke tahap ini,” ungkap Mila melalui Instagram resminya @milaalawiyahh.
Berasal dari keluarga sederhana, Mila, yang tak mau menyerah pada keterbatasan, memutuskan untuk melanjutkan kuliah meski hanya bermodal Rp3 juta dari hasil gadai motor.
Mila bercerita, saat itu kondisi ekonomi keluarga serba pas-pasan, ia mendaftar di Universitas Pakuan, memilih jurusan dengan biaya paling terjangkau dan sistem pembayaran yang bisa dicicil.
Namun, perjalanan menjadi seorang mahasiswa tidaklah mudah. Untuk menyambung hidup dan membayar biaya kuliah, ia harus bekerja keras, mulai dari menjual keripik pisang hingga melakukan berbagai pekerjaan serabutan.
Semua itu ia lakukan sambil tetap berusaha mempertahankan prestasi akademiknya.
“Waktu itu aku sadar, satu-satunya cara mengubah nasib keluarga adalah dengan pendidikan. Jadi, aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang ada,” katanya.
Berbekal tekad dan kerja keras, ia berhasil menyelesaikan pendidikan D3 tepat waktu.
Tak berhenti di situ, ia melanjutkan ke jenjang S1 dengan dukungan beasiswa penuh hingga akhirnya meraih gelar sarjana. Perjalanan ini, katanya, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membuka jalan bagi adiknya.
Sang adik, Rizkia Pebriyanti, kini telah lulus tepat waktu, sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa perjuangan sang kakak yang tidak sia-sia.
Dalam pesannya, Mila mengingatkan agar adiknya untuk terus melangkah maju dan tidak menyia-nyiakan apa yang telah diperjuangkan.
“Mungkin kamu merasa semua ini mudah. Tapi ini adalah hasil dari perjuangan panjang. Masa depan ada di tanganmu sekarang. Jangan pernah menyerah,” pesannya kepada sang adik.
Kisah ini adalah bukti bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi.
Dengan tekad, kerja keras, dan dukungan keluarga, semua hal yang tampak mustahil dapat menjadi nyata.
“Aku ingin menjadi generasi yang bermanfaat untuk banyak orang dan membuka lapangan pekerjaan,” tutup Mila, penuh harap.
Universitas Pakuan menjadi saksi dari perjalanan penuh perjuangan tersebut.
Mila tidak hanya berhasil mengubah nasib keluarganya tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang tentang arti sebuah kerja keras dan pengorbanan.
UNPAK – Sebuah kisah inspiratif datang dari Influencer asal Bogor, Mila Alawiyah. Ia adalah seorang kakak yang berjuang demi mengubah nasib keluarganya.
Dengan tekad kuat dan semangat pantang menyerah, Mila Alawiyah berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi, meski awalnya hanya bermodal hasil menggadaikan motor sang ayah. Perjuangan tersebut akhirnya mengantarkan sang adik untuk menjadi sarjana.
“Kalau dulu Bapak tidak nekad menggadaikan motor, mungkin aku tidak akan bisa mengantar adikku sampai ke tahap ini,” ungkap Mila melalui Instagram resminya @milaalawiyahh.
Berasal dari keluarga sederhana, Mila, yang tak mau menyerah pada keterbatasan, memutuskan untuk melanjutkan kuliah meski hanya bermodal Rp3 juta dari hasil gadai motor.
Mila bercerita, saat itu kondisi ekonomi keluarga serba pas-pasan, ia mendaftar di Universitas Pakuan, memilih jurusan dengan biaya paling terjangkau dan sistem pembayaran yang bisa dicicil.
Namun, perjalanan menjadi seorang mahasiswa tidaklah mudah. Untuk menyambung hidup dan membayar biaya kuliah, ia harus bekerja keras, mulai dari menjual keripik pisang hingga melakukan berbagai pekerjaan serabutan.
Semua itu ia lakukan sambil tetap berusaha mempertahankan prestasi akademiknya.
“Waktu itu aku sadar, satu-satunya cara mengubah nasib keluarga adalah dengan pendidikan. Jadi, aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang ada,” katanya.
Berbekal tekad dan kerja keras, ia berhasil menyelesaikan pendidikan D3 tepat waktu.
Tak berhenti di situ, ia melanjutkan ke jenjang S1 dengan dukungan beasiswa penuh hingga akhirnya meraih gelar sarjana. Perjalanan ini, katanya, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membuka jalan bagi adiknya.
Sang adik, Rizkia Pebriyanti, kini telah lulus tepat waktu, sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa perjuangan sang kakak yang tidak sia-sia.
Dalam pesannya, Mila mengingatkan agar adiknya untuk terus melangkah maju dan tidak menyia-nyiakan apa yang telah diperjuangkan.
“Mungkin kamu merasa semua ini mudah. Tapi ini adalah hasil dari perjuangan panjang. Masa depan ada di tanganmu sekarang. Jangan pernah menyerah,” pesannya kepada sang adik.
Kisah ini adalah bukti bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi.
Dengan tekad, kerja keras, dan dukungan keluarga, semua hal yang tampak mustahil dapat menjadi nyata.
“Aku ingin menjadi generasi yang bermanfaat untuk banyak orang dan membuka lapangan pekerjaan,” tutup Mila, penuh harap.
Universitas Pakuan menjadi saksi dari perjalanan penuh perjuangan tersebut.
Mila tidak hanya berhasil mengubah nasib keluarganya tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang tentang arti sebuah kerja keras dan pengorbanan.